SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik : Intervensi Spiritual
Islam
Pokok Bahasan : Dzikir atau Doa atau Sholat atau
Baca Al-Quran
Target/sasaran : Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)
Narkoba
Hari/tanggal : Senin, 30 Maret 2020
Waktu :
12.00-12.30 WIB (1x30 menit)
Tempat : Lapas
A.
TUJUAN
Setelah
mengikuti kegiatan Intervensi
Spiritual Islam, WBP narkoba menjadi lebih tenang dan bersemangat beribadah
untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
B.
PESERTA
Warga
Binaan Pemasyarakatan Narkoba.
C.
METODE
Ceramah, dan Demonstrasi
D. KEGIATAN
No. |
Waktu |
Kegiatan |
Peserta |
1. |
3
menit |
Kegiatan
membuka penyuluhan Tahap
Pendahuluan ·
Mengucap salam ·
Memperkenalkan diri ·
Menggali perasaan klien ·
Menjelaskan tujuan yang akan dicapai |
· Menjawab salam · Mengenal
perawat · Mengungkapkan perasaan · Menyimak
dengan seksama |
2. |
15
menit |
Kegiatan inti
(Tahap penyajian): ·
Menggali pemahaman klien tentang dzikir atau doa
atau sholat atau baca Al-Quran. ·
Menjelaskan dan mencontohkan kaifiyah dzikir atau
doa atau sholat atau baca Al-Quran. ·
Memberikan reinforcement positif atas jawaban klien. |
·
Menyimak dengan seksama ·
Menanggapi pertanyaan ·
Menerima reinforcement diberikan. |
3. |
2
menit |
Kegiatan
menutup pendidikan kesehatan (Tahap
penutup) ·
Mengajukan pertanyaan sebagai evaluasi § Menggali
pemahaman klien tentang dzikir atau doa atau sholat atau baca Al-Quran. ·
Menyampaikan kesimpulan ·
Mengucapkan salam penutup. |
·
Klien menjawab pertanyaan yang diberikan ·
Menjawab salam. |
E. EVALUASI
1. Evaluasi
proses
Klien berpartisipasi aktif selama berlangsungnya
kegiatan intervensi spiritual islam.
2. Evaluasi
hasil
Klien
menjawab pertanyaan pemateri sebesar 80%.
|
Standar
Operasional Prosedur Melakukan Dzikir |
Persiapan
|
1.
Alat a.
Tasbeh b.
Mukena bagi wanita c.
Sarung dan kopiyah bagi laki-laki 2.
Bahan Panduan Dzikir |
Prosedur
Pelaksanaan |
A.
Sikap dan Perilaku 1.
Pilih posisi yang nyaman untuk duduk, baik itu
diatas lantai dengan bersila atau pun di atas kursi. Namun jika sedang sakit,
bisa dengan posisi tiduran, disunnahkan ketika berdzikir menghadap kiblat. 2.
Tenangkan diri sampai nyaman (rileks). 3.
Lalu mulailah menyebut kata atau kalimat dengan tenang
dan perlahan B.
Isi/Content 1.
Menyebut dengan) (Bismillahirrahmanirrahim)
sebanyak 3 kali. 2.
Astaghfirullaahaladhi (Saya mohon ampun kepada Allah
yang maha besar) sebanyak 3 kali. 3.
Sholawat sebanyak 2 kali 4.
Membaca Ya Hayyu YA Qoyyum Birahmatika Astagits 21 kali yang
artinya Wahai yang Maha Hidup lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya),
dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Setelah itu sampaikan hajat
(permohonan) apa yang diinginkan, dan dilakukan dengan ikhlas. C.
Teknik 1.
Tindakan sistematis dan berurutan 2.
Tanggap terhadap reaksi pasien D.
Terminasi 1.
Evaluasi tindakan 2.
Mengucapkan salam |
(Sumber: Desi Hikmawati, 2018) tambahan dari penulis
untuk isi atau content dzikir bisa
dirubah sesuai dengan pembimbing karena bacaan dzikir sangat banyak sekali
sesuai dengan yang ada di Al-Quran dan Hadits.
|
Standar
Operasional Prosedur Melakukan Sholat |
Persiapan
|
Alat -
Sajadah -
Mukena bagi wanita -
Sarung dan kopiyah bagi laki-laki Kegiatan Berwudlu |
Prosedur
Pelaksanaan |
Tindakan -
Berniat sholat -
Berdiri menghadap kiblat
bagi yang mampu, jika tidak bisa bisa duduk, jika tidak bisa dengan berbaring -
Takbiratul ihram -
Membaca al-Fatihah -
Membaca surat dalam
Al-Quran selain al-Fatihah -
Melakukan Rukuk dan
tuma’ninah -
Melakukan I’tidal dan
tuma’ninah -
Melakukan Sujud dan
tuma’ninah -
Melakukan Duduk diantara
dua sujud da tuma’ninah -
Melakukan sujud dan
tuma’ninah -
Berdiri dari sujud -
Membaca
al-Fatihah -
Membaca
surat dalam Al-Quran selain al-Fatihah -
Melakukan
Rukuk dan tuma’ninah -
Melakukan
I’tidal dan tuma’ninah -
Melakukan
Sujud dan tuma’ninah -
Melakukan
Duduk diantara dua sujud -
Melakukan
sujud dan tuma’ninah -
Tasyahud awal (jika
jumlah rakaat lebih dari 2 rakaat) atau tasyahud akhir (untuk shalat yang
bilangannya 2 rakaat) -
Salam kekanan dan kekiri Teknik -
Tindakan sistematis dan berurutan -
Tanggap terhadap reaksi pasien -
Dilakukan sesuai bilangan sholat fardlu atau
sholat sunnah Terminasi 3.
Evaluasi tindakan 4.
Mengucapkan salam |
|
Standar
Operasional Prosedur Membaca Al-Quran |
Persiapan
|
Alat -
Al-Quran -
Mukena atau berhijab bagi wanita -
Sarung dan kopiyah bagi laki-laki Kegiatan Berwudlu |
Prosedur
Pelaksanaan |
Sikap dan
Perilaku -
Pilih posisi yang nyaman untuk duduk, baik itu
diatas lantai dengan bersila atau pun di atas kursi. Namun jika sedang sakit,
bisa dengan posisi tiduran, disunnahkan ketika membaca Al-Quran menghadap
kiblat. -
Fokuskan pandangan pada mushaf. -
Membaca ta’awudz dan basmallah (surat at-Taubat
tanpa basmallah) -
Membaca Al-Quran secara tartil jangan terburu-buru -
Membaca Al-Quran dengan kaidah ilmu tajwid -
Sebelum selesai membaca Al-Quran diakhiri dengan
bacaan Shadaqallahul-‘adziim atau
bacaan lainnya sesuai dengan tuntunan ajaran islam. Teknik -
Tindakan sistematis dan berurutan -
Bacaan sesuai dengan kaidah ilmu tajwid -
Tanggap terhadap reaksi pasien E.
Terminasi -
Evaluasi tindakan -
Mengucapkan salam |
A. Alasan
Pemilihan Kegiatan
Keperawatan holistik adalah praktek
keperawatan menghasilkan penyembuhan seluruh pribadi sebagai manusia menjadi
yang memiliki keterkaitan aspek spiritual sosial budaya pikiran tubuh.1 Salah satu
inetrvensi yang bisa diberikan perawat adalah terapi psikospiritual. Terapi
psikospiritual akan membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimis yang
penting untuk penyembuhan penyakit dan untuk meningkatkan fungsi kognitif.2 Namun,
penggunaan psikoterapi spiritual bukan berarti mengabaikan terapi medis.
Dilakukan penelitian oleh Snyderman, menyatakan bahwa kalau saja terapi medis
tanpa doa dan dzikir menjadi tidak lengkap begitu sebaliknya, jika hanya doa
dan dzikir tanpa terapi medis menjadi tidak efektif. Hal ini sejalan dengan
pendapat Christy yang menyatakan bahwa doa dan dzikir sebagai obat.3 Penelitian
Perwitaningrum dkk menyebutkan bahwa kelompok yang diberikan intervensi terapi
dzikir memiliki kecemasan lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol yang tidak
diberi terapi dzikir.4
Menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah &
Hamdani Bakran, terapi Al-Quran adalah terapi untuk penyembuhan penyakit baik
gangguan mental atau gangguan fisik.5 Ayat-ayat suci
Al-Qur'an, dzikir, atau doa dari para nabi dapat dibacakan baik untuk dirinya
sendiri atau orang lain dengan keinginan obat. Terapi Al-Qur'an dilakukan dalam
kondisi relaksasi otot dan pikiran, kemudian, ayat-ayat suci Al-Qur'an yang
mendengarkan. Perasaan stres dan kecemasan dapat mengubah menjadi tenang karena
melalui dzikir, mendengarkan dan membaca Al-Qur'an yang mengingat Allah, dapat
memberikan efek tenang, kedamaian, meringankan kecemasan, stres atau depresi.6
Alan Goldstein menemukan zat morfin
alami di otak manusia dikenal sebagai morfin endogen atau endorphin yang
prinsip kesenangan memiliki. Substansi bisa dirangsang dan mempercepat tubuh
untuk memproduksi endorphin oleh relaksasi otot dan pikiran yang dipancarkan
gelombang alfa yang berkorelasi dengan tenang dan rileks kondisi saat
membacakan atau mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an.7–9 Manfaat
intervensi spiritual telah ditunjukkan dalam beberapa aspek termasuk membantu
pasien untuk mencapai spiritual tugas dan untuk mendapatkan respon relaksasi
ketenangan dan kesadaran dan mengaktifkan saraf jalur untuk proses penyembuhan
diri dengan mempromosikan pemeliharaan diri pada psikologis adaptasi, status
fisiologis, hubungan peduli transpersonal, dan spiritualitas untuk
keterhubungan dengan Allah.10 Intervensi
spiritualitas diterapkan di berbagai bidang keperawatan seperti medis, bedah,
bersalin, anak, psikiatri, kritis, dan keperawatan komunitas.11
B. Konsep
Intervensi Spiritual Islam
Intervensi spiritualitas
dikonseptualisasikan dengan ajaran Islam. Intervensi spiritual praktik
keperawatan terutama disusun dari doa, pembacaan Al-Qur'an, dan Zikir atau
mengingat Allah.12 Intervensi doa
sebagai permohonan seorang hamba kepada sang Kholiq yaitu Allah SWT dan doa
diperintahkan oleh Allah sebagai mana dalam Al-Quran surat Ghafir ayat 60 yaitu
“Dan Tuhanmu berfirman: berdoalah kalian kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan
bagi kalian”. Orang yang berdoa secara otomatis dia sedang beribadah. Terkadang
doa tidak langsung dikabulkan oleh Allah tedapat beberapa kemungkinan misalnya
mungkin Allah akan membalasnya dengan yang dibayangkan seorang hamba atas
doanya itu sendiri atau ada kemungkinan lainnya. Yang terpenting adalah seorang
hamba senantiasa husnudh-dhan (berprasangka baik) kepada Allah SWT dalam hadits
Qudsi dikatakan “Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku”.13
Sholat secara bahasa bermakna doa
sebagai mana diterangkan dalam Al-Quran surat At-Taubat ayat 103 yaitu “Dan
berdoalah untk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui”. Shalat secara
istilah menurut pendapat Syekh Muhammad bin Qasim al-Gharabili dala kitab
Fathul Qarib menyebutkan sebagaimana yang dikataka oleh Imam Ar-Rofi’i bahwa
sholat adalah rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir dan
diakhiri dengan salam serta syarat-syarat yang telah ditentukan.14 Berdzikir
diperintahkan oleh Allah SWT sebagai mana dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat
191 yaitu “Orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadaan berbaring”.15 Dengan
melakukan dzikir maka hati seorang hamba akan menjadi tenang sebagai mana
firman Allah dala Al-Quran surat Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “Hanya dengan
mengingat Allah-lah hati akan tentram”. Dengan berzikir segala keresahan akan
hilang dan menumbuhkan kepasrahan serta keyakinan terhadap Allah SWT.16
Membaca Al-Quran termasuk ibadah yang
paling utama diantara ibadah-ibadah yang lainnya sebagaimana sabda Rasulullah
SAW yang diriwayatkan leh an-Nu’man ibn Basyir yang artinya Rasulullah SAW
bersabda “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Quran’.(HR.
al-Baihaqi) Begitu juga didalam Al-Quran Allah SWT berfirman dalam surat
Al-A’raf ayat 204 yang artinya “Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarlah
baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat. Menurut
para ulama tafsir, adanya perintah menyimak Al-Quran berarti adanya perintah
membaca Al-Quran.17
REFERENSI:
1. AHNA.
What is holistic nursing? [Internet]. American Holistic Nursing Association.
2009 [cited 2020 Mar 26]. Available from:
http://www.ahna.org/AboutUs/WhatisHolisticNursing/tabid/1165/Default.aspX
2. Hawari D,
Sonhadji H. Al Qur’an: mental medicine and mental health. Jakarta: Dana Bhakti
Prima Yasa; 1995.
3. Hawari D.
Guide to religious (islamic) psychotherapy. Jakarta: FKUI; 2010.
4. Perwitaningrum
CY, Prabandari YS. Pengaruh terapi relaksasi zikir terhadap penurunan tingkat
kecemasan pada penderita dispepsia. J Interv Psikol. 2016;8(2):147–64.
5. Susanto D.
Da’wah through ruqyah psychotherapy services for patients with trance. Relig
Couns Islam Couns Guid J. 2015;5(2):313–34.
6. Taufiq MI. Complete
and practical guide to islamic psychology. Depok: Gema Insani; 2007.
7. Rafique R,
Anjum A, Raheem SS. Efficacy of Surah Al-Rehman in managing depression in
muslim women. J Relig Health. 2017;
8. Akhmad P.
Ruqyah therapy as a means of treating mentally ill people. J Islam Psychol.
2017;1(1):87–96.
9. Akhmad P.
Original ruqyah syar’iyyah VS fake ruqyah. Sukabumi: Adamssein Media; 2006.
10. Hudak CM, Gallo
BM, Morton PM. Critical care nursing: a holistic approach. 7th ed.
Philadelphia: Lippincott; 1998.
11. Mardiyono,
Songwathana P, Petpichetchian W. Spirituality intervention and outcomes: corner
stone of holistic nursing practice. Nurse Media J Nurs. 2011;(January):118.
12. Syed IB.
Spiritual medicine in the history of Islamic medicine. J Int Soc Hist Islam
Med. 2003;2:45–9.
13. Mundzir A.
Kenapa doa itu sangat penting? [Internet]. nu online. 2018 [cited 2020 Mar 26].
Available from:
https://islam.nu.or.id/post/read/88687/kenapa-doa-itu-sangat-penting
14. Sahroji MI.
Makna dan hikmah shalat [Internet]. nu online. 2017 [cited 2020 Mar 26].
Available from: https://islam.nu.or.id/post/read/82651/makna-dan-hikmah-shalat
15. Ahmad AW. Yang
paing baik, dzikir dalam hati atau dengan lisan? [Internet]. nu online. 2019
[cited 2020 Mar 26]. Available from:
https://islam.nu.or.id/post/read/106936/yang-paling-baik-dzikir-dalam-hati-atau-dengan-lisan
16. Nurhakim A.
Adab berdzikir dan berdoa menurut Sayyid Utsman al-Batawi [Internet]. nu
online. 2019 [cited 2020 Mar 26]. Available from: https://islam.nu.or.id/post/read/112559/adab-berdzikir-dan-berdoa-menurut-sayyid-utsman-al-batawi
17. Wijaya MT.
Keutamaan membaca Al-Quran dalam hadits Rasulullah [Internet]. nu online. 2020
[cited 2020 Mar 26]. Available from: https://islam.nu.or.id/post/read/116677/keutamaan-membaca-al-qur-an-dalam-hadits-rasulullah
Comments
Post a Comment