Skip to main content

Trustworthiness of Data

  Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1.       Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2.       Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3.       Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.

askep intervensi krisis anak usia sekolah

IDENTITAS
Inisial  klien                 :  An. K
Umur                           : 8 tahun (14 MEI 2008)
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Alamat                        : Demak
Pekerjaan                     : -
Pendidikan                  : SD
Suku bangsa                : Jawa
Agama                         : Islam
Nama Orang Tua/Penanggung Jawab
Nama Orang tua          : Tn. K
Pekerjaan                     : Swasta
Pendidikan                  : SLTA

STATUS PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH
PENGKAJIAN
ANAK SEKOLAH
HASIL
Fisik
TB
BB
BBI
Nadi
Pernapasan
Suhu tubuh
125 cm
24
24
84x/menit
20 x/menit
36,7 C
Motorik
Kasar


Halus
An K sudah bisa bersepeda dan bermain badminton.
An K sudah bisa menggambar, dan menulis walaupun belum rapi tulisannya.
Sensorik
Sensori
An. K mampu melihat mendengar dan merasakan dengan baik serta mengetahui nama-nama benda seperti tas, pensil, bola, cangkul, dll.
Psikoseksual
Ego defens mechanism kontrol perilaku diri
Orang tua membimbing An. K sholat 5 waktu dan masih membimbing anak dalam berprilaku.
Psikososial
Industry self confidence

Kompetisi


Partisipasi kegiatan dengan sebaya
An. K memiliki permainan-permainan yang sama seperti yang dimiliki teman-temannya.
An. K pada saat kelas 1 semester 1 mendapat peringkat 2, dan pada saat semester 2 mendapat peringkat 1.
An. K mengerjakan PR kelompok bersama temannya. Dan sering bermain badminton dan bersepeda bersama teman-temannya.
Kognitif
Berfikir pada hal yang konkrit

Berfikir cepat
An. K mengatakan kalo berangkat sekolah jam setengah 7 supaya tidak telat. Jika telat nanti dihukum bu guru.
An. K mampu menjawab dengan mudah hitungan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Moral
Kenaif dan kesenangan

Orientasi pada anak baik
Kekuasaan untuk mempertahankan moral
An. K senang jika berbagi jajanan dengan temannya.
Kalo tidak mau bermusuhan maka jangan bertengkar dengan teman.
Orang tua member kebebasan anak untuk bergaul dengan teman-temannya, dan mengarahkan jika melakukan kesalahan.
FAKTOR PRSIPITASI (STIMULASI PERKEMBANGAN)
1.        Faktor Biologis
Imunisasi              : lengkap
Nutrisi                  : seimbang
Latihan fisik         : cukup
2.        Faktor-faktor psikologis dan sosiobudaya
a.       Pemenuhan kepuasan fase oral          : An. K sudah tidak memasukkan mainannya kedalam mulunya.
b.      Pemenuhan kepuasan fase anal          : An. K sudah bisa BAB dan BAK ditoilet secara mandiri.
c.       Pemenuhan kepuasan fase phalik       : pakaian dan permainan sesuai jenis kelaamin, dan An. K mengatakan bahwa dia laki-laki.
d.      Pemenuhan kepuasan fase laten         : An. K bergaul dengan teman sebaya
e.       Pemenuhan kepuasan fase genital      : An. K bergaul dengan temen laki-laki dan perempuan.
Psikososial
a.       Membangun rasa percaya                   : An. K bercerita kepada orangtuanya tentang yang dialami saat disekolah dan bermain.
b.      Meningkatkan otonomi                      : orang tua memberikan kesempatan An. K mengeksplorasi lingkungan (An. K bersepeda mengelilingi desa bersama temannya).
c.       Merangsang inisiatif                           : An. K bertanya pada orang tuanya jika ada soal PR yang tidak dimengertinya.
d.      Mengembangkan rasa percaya diri     : An. K bertanya pada bu guru jika tidak mengerti.
e.       Pembentukan identitas                       : An. K punya idola yang baik (Gurunya).
f.       Keintiman dengan orang lain             : An. K bercerita dengan orangtuanya jika ada masalah dengan temannya.
g.      Produktif                                            : An. K senang menggambar.
h.      Kebiasaan hidup                                : An. K setiap pagi bersekolah dan bermain saat sore hari.
Moral :
a.         An. K diajarkan orang tua untuk rajin sholat 5 waktu dan mengaji        Quran.
b.        Memberikan pujian  terhadap ketaatan: orangtua An. K memberikan pujian setiap anak taat melakukan yang diajarkan.
c.         Hukuman terhadap pelanggaran : orangtua An. K hanya menasehati dan menyarankan An. K jika melakukan kesalahan dengan temannya untuk minta maaf.
d.        Melatih disiplin diri : orang tua melatih An. K untuk bangun pagi jam 05.00 WIB.
PENLAIAN TERHADAP STRESSOR
Penilaian klien tehadap stressor/stimulasi tum-bang   : An. K kadang menangis jika terjatuh.
Perilaku sosial yang tampak pada klien                       : An. K bertanya pada orang tuanya tentang apa yang tidak diketahuinya.
Persepsi orang tua terhadap masalah : orang tua mengatakan masalah adalah sesuatu yang diakibatkan dari perbuatan kita sendiri dan juga cobaan dari Tuhan untuk makhluknya,Persepsi keluarga terhadap masalah : masalah adalah sesuatu yang diakibatkan dari perbuatan kita sendiri dan juga cobaan dari Tuhan untuk makhluknya.
SUMBER KOPING
KEMAMPUAN PERSONAL
Problem solving skill               : baik
Semangat                                : cukup
Social skill                               : baik
Intelegensia                             : rata-rata
Pengetahuan     
Tumbuh kembang                   : baik
Sistem pendukung                  : baik
Koping                                    : baik
Pola asuh                                 : baik
Konsep diri                             : positif
DUKUNGAN SOSIAL
1.        Dukungan                        : support sistem oleh keluarga. Keluarga memberikan pertimbangan solusi dalam masalah yang dihadapi An. K.
2.        Jaringan sosial      : An. K memiliki sekelompok teman bermain.
3.        Stabilitas budaya : An. K sudah diajarkan mana yang baik dan tidak dalam berucap dan berperilaku.
ASET MATERIAL
1.        Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan           : cukup
2.        Kekayaan yang dimiliki                                       : cukup
3.        Pelayanan kesehatan                                            : terjangkau
KEYAKINAN
1.        Keyakinan dan nilai         : orang tua mengatakan kayakinan yang dianut agama Islam, niliai yang diikuti sesuai norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat dan tuntunan agama serta nilai yang ditanamkan dalam keluarga tidak bertentangan dengan kesehatan.
2.        Motivasi                           : orang tua mengatakan berprilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga kesehatan.
3.        Orientasi kesehatan          : orang tua mengatakan kesehatan keluarga sangat utama.
KEBIASAAN KOPING YANG DIGUNAKAN
An. K ketika ada masalah dengan temannya, orangtuanya menganjurkan untuk An. K baikan lagi dengan temannya.



ANALISA DATA
No.
Data Fokus
Masalah Keperawatan
1.
DS :  Orang tua mengatakan An. K mampu menyelesaikan PR.
Orang tua mengatakan An. K mendapat peringkat kedua dan pertama saat kelas 1 SD.
An. K mengatakan setiap habis sekolah agama (sore) dan hari minggu bermain dengan teman-temannya.
An. K mengatakan tahu nilai-nilai mata uang.
An. K mengatakan bisa menyapu, cuci piring.
An. K mengatakan suka bersepeda, dan kadang menggambar.
An. K mengatakan suka bermain dengan afan dan faza.
Orang tua mengatakan An K tidak pernah dipukul.
DO :
An. K terlihat mengerjakan PR.
Raport An.K tertulis peringkat ke dua pada semester 1 dan peringkat pertama pada semester 2 saat kelas 1 SD.
An.K terlihat bermain badminton dengan temannya.
 Tidak terlihat bekas luka penganiayaan pada wajah dan tubuh An. K.
Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Sekolah

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1.        Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Hari/ Tanggal
DX. Kep
Tujuan
Intervensi
Kamis, 28 April 2016
Kesiapan peningkatan  perkembangan usia sekolah
Tujuan
1.        Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal.
2.        Meneembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus.
3.        Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial.
4.        Mengembangkan kecerdasan.
5.        Mengembangkan nilai-nilai moral.
6.        Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.

1.        Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal.
a.       Kaji pemenuhan kebutuhan fisisk anak.
b.      Ajarkan pemberian makanan dengan gizi seimbang.
c.       Kolaborasi pemberian vitamin dan vaksinasi ulang (booster).
d.      Ajarkan kebersihan diri.
2.        Meneembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus.
a.       Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak.
b.      Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, dll).
c.       Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus (belajar menggambar/melukis, menulis, mewarna, membuat kerajinan tangan seperti vas, kotak pensil, lampion, dsb).
d.      Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain.
3.        Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial.
a.       Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak.
b.      Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman kelompoknya.
c.       Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan.
d.      Berikan hadiah atas prestasi yang diraih.
e.       Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa.
4.        Mengembangkan kecerdasan.
a.       Mengkaji perkembangan kecerdasan anak.
b.      Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya.
c.       Memberikan pendidikan dan keterampilan yang baik bagi anak.
d.      Memberikan bahan bacaan dan permainan yang meningkatkan kreatifitas.
e.       Bombing anak belajar ketrampilan baru.
f.       Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana seperti menyapu, memasak, membersihkan mobil, dll.
g.      Latih membaca, menggambar, dan berhitung.
h.      Asah dan kembangkan hobi yang dimiliki anak.
5.        Mengembangkan nilai-nilai moral.
a.       Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak.
b.      Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif.
c.       Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan.
d.      Bombing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita.
e.       Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak.
f.       Latih kedisiplinan.
6.        Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.
a.       Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak.
b.      Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak.
c.       Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan keluarga.
d.      Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan gizi seimbang.
e.       Berikan pendidikan kesehatan tentang perkembangan normal pada usia sekolah.
f.       Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan usia sekolah.




IMPLEMENTASI
Hari, Tgl
Dx Kep.
Implementasi
Respon
Kamis, 28 April 2016

Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah.
Mengembangkan kecerdasan.
a.          Mengajarkan An. K untuk menghafal hitungan perkalian dan pembagian.

b.         Memotivasi An. K untuk mencuci sepedanya ketika kotor.
Mengembangkan nilai-nilai moral.
a.         Menganjurkan An. K rajin sholat 5 waktu dan ngaji Quran.
b.         Memotivasi orangtua untuk membimbing dan mendampingi An. K saat menonton TV.
c.         Memotivasi orang tua untuk memberikan pujian atas kebaikan yang dilakukan An. K.
d.        Memotivasi orangtua untuk melatih disiplin An. K untuk bangun pagi dan mengerjakan PR.
Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan.
a.         Memberikan pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang tugas perkembangan anak usia sekolah.

S : An. K menghafal perkalian dan pembagian.
O : -
S : An. K menyetujui anjuran.
O : An. K menganggukkan kepala.

S : An. K mengatakan iya.
O : -
S : Orang tua menyetujui anjuran.
O : -
S : Orang tua menyetujui anjuran.
O : -
S : Orang tua menyetujui anjuran.
O : -



S : Orang tua mengatakan paham.
O : Orang tua terlihat menjawab pertanyaan.

EVALUASI

Hari/Tgl
Dx Keperawatan
Catatan perkembangan (SOAP)
Kamis, 28 April 2016
Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah.
S  :
An. K mengatakan sudah hafal perkalian dari 1x1 sampai 10x10 dan pembagian.
An. K mengatakan setuju mencuci sepedanya jika kotor.
An. K mengatakan sudah sholat magrib dan mengaji Qurannya sudah sampai juz 2.
Orangtua mengatakan mendampingi An. K kalo nonton TV.
Orang tua mengatakan member pujian kepada An. K saat dia rajin belajar.
Orang tua selalu mengingatkan An. K untuk melihat buku tugasnya ada PR atau tidak dan rajin bangun pagi.
Orang tua mengatakan paham atas pend.kes yang diberikan.
O  :
An. K berlatih perkalian dan pembagian.
An. K terlihat berjamaah dengan orangtuanya dan mebaca Quran.
Orang tua terlihat menonton TV bersama An. K.
Orang tua memuji An. K setelah selesai belajar mengerjakan PR.
Orang tua menyebutkan tugas perkembangan anak usia sekolah.
A  : Kesiapan peningkatan perkembangan usia sekolah teratasi sebagian.
P   : Lanjutkan intervensi cerita inspiratif, anjurkan ikut perlombaan, dan cara menstimulasi perkembangan anak usia sekolah.

Comments

Popular posts from this blog

LP NSTEMI

KONSEP DASAR NSTEMI A.       PENGERTIAN NSTEMI adalah  adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Sylvia,2009). Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahui merupakan suatu kesenambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard  berupa peningkatan biomarker jantung (Sudoyo, 2009). Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyeb

WOC DISTRESS SPIRITUAL

Diagnosa nanda nic noc ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)