Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1. Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2. Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3. Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.
A.
PENGKAJIAN KELUARGA
DATA
UMUM
1. Nama kepala keluarga : Tn. P
2. Usia : 60 tahun
3. Alamat : Munggangsari
4. Pekerjaan kepala
keluarga : Petani
5. Pendidikan kepala keluarga : SLTA
6. Agama : Islam
7. Suku
bangsa : Jawa
8. Komposisi keluarga
No.
|
Nama
|
JK
|
Hub
dgn KK
|
Usia
|
Pendidikan
|
Agama
|
Pekerjaan
|
1.
|
Ny.
M
|
P
|
Istri
|
48
|
SLTP
|
Islam
|
IRT
|
9.
Genogram
Keterangan:
:
Laki-laki
:
Perempuan
:
Sudah meninggal
:
Tinggal serumah
10. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. P adalah aging couple, Tn. P tinggal berdua di rumah dengan istrinya.
Anak-anaknya sudah berkeluarga dan mempunyai rumah sendiri-sendiri.
11. Status sosial ekonomi
Dalam lingkungan sosial, keluarga Tn. P tergolong dengan status
ekonomi cukup. Saat ini Tn. P bekerja sebagai petani, sedangkan Ny. Mhanya sebagai
ibu rumah tangga yang tinggal di rumah dan terkadang membantu suaminya di
sawah.
12. Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga
Tn.
P jarang melakukan rekreasi ke tempat-tempat wisata. Tn. P mengatakan bahwa
setiap hari pergi ke sawah sudah menjadi hiburan bagi dirinya dan terkadang Ny.
M juga menyusul Tn. P ke sawah untuk membantu.
B.
RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13.
Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. P saat ini adalah
tahap perkembangan keluarga dewasa akhir. Tn. P mempunyai 2 orang anak
laki-laki, yang pertama berumur 30 tahun dan yang kedua berumur 26 tahun.
Keduanya sudah menikah dan tinggal di rumah masing-masing yang terpisah dengan
Tn. P.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Tn. P dan Ny.
M belum mampu mempertahankan kesehatan anggota keluarganya.
14.
Riwayat keluarga inti
Tn. P mengatakan bahwa sering menderita nyeri
(linu-linu) pada persendiannya. Tn. P mengatakan sering periksa kadar asam urat
di Puskesmas dan hasilnya cenderung tinggi. Tn. P mengatakan terakhir periksa
asam urat pada bulan Maret dan hasilnya adalah 9 md/dl Tn. P mengatakan apabila cuaca dingin,
persendian kaki terasa bertambah ngilu dan sakit bila untuk bergerak.Tn. P
mengatakan bahwa dirinya mempunyai asam urat yang tinggi sejak 1 tahun yang
lalu namun tidak rutin untuk minum obat untuk asam urat. Ny. M mengatakan menderita
penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu, Ny. M rutin minum obat untuk DM yang
diberi oleh Puskesmas. Ny. M mengatakan rutin kontrol gula darahnya di
Puskesmas dan tidak pernah kehabisan obat, selama ini kadar gula darahnya
selalu baik dan stabil.
15.
Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut Ny. M, riwayat anggota keluarganya ada yang menderita
penyakit DM yaitu ibu Ny. M yang meninggal 20 tahun yang lalu karena penyakit
DM. sedangkan di riwayat anggota keluarga Tn. P, ayah Tn. P mempunyai riwayat
hipertensi dan meninggal 10 tahun yang lalu.
C.
DATA LINGKUNGAN STRUKTUR KELUARGA
1.
Karakteristik rumah
Status rumah merupakan rumah pribadi milik
Tn. P, jenis
bangunan permanen, luas tanag 270 m2 dan luas bangunan 150 m2yang terdiri dari: ruang tamu,
teras rumah, 3 kamar
tidur, ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 kamar mandi dan dapur. Lantai keramik bersih, letak
perabot rumah rapid an bersih. Terdapat ventilasi dan jendela di setiap kamar. Dapur terletak di belakang
bersebelahan dengan kamar mandi. Sudah mempunyai WC pribadi dan septic tank
berada di belakang rumah. Sumber air dari PAM. Terdapat sisa tanah yang masih
luas di depan rumah yang digunakan sebagai halaman dan teras, di belakanh rumah
digunakan untuk emnjemur pakaian dan ditanami pepohonan.Keluarga Tn. P memiliki tempat penampungan
air berupa bak mandi yang dibersihkan 1kali dalam seminggu, kondisi air bersih,
tidak berbau, dan tidak berasa.
Pembuangan
samapah keluarga Tn. P di pekarangan belakang rumah. Belum ada pemisah antara
sampah organik dan sampak anorganik, sampah yang terkumpul dijadikan satu
disebuah lubang dan kemudian dibakar.
Denah rumah:
Keterangan:
A. Ruang tamu
B. Ruang keluarga
C. Ruang makan
D. Kamar tidur
E. Kamar mandi
F. Dapur
2.
Karakteristik tetangga dan komunitas
Jarak rumah Tn. P
dengan tetangganya cukup dekat. Tn. P mengatakan bahwa Tn. P dan Ny. M rutin
mengikuti kegiatan perkumpulan RT maupun RW di lingkungannya. Ny. M mengatakan
bahwa sering mengobrol dengan tetangga di samping maupun di depan rumahnya. Hal
ini menunjukkan adanya hubungan yang baik antara keluarga Tn. P dengan tetangga
di lingkungan rumahnya.
3.
Mobilitas Geografis keluarga
Ny. M mengtakan bahwa
tidak pernah berpindah rumah. Sarana transportasi yang sering digunakan adalah
motor dan angkutan umum.
4.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. M mengatakan
keluarganya mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga, rutin mengikuti
perkunpulan RT, arisan dan pengajian. Keluarga Tn. P lebih sering berkumpul
dengan tetangga apabila ada acara-acara tertentu di lingkungan tempat
tinggalnya.
5.
Sistem pendukung keluarga
Pendukung yang ada dalam
keluarga Tn. P adalah Tn. P dan Ny. M sering mngunjungi fasilitas kesehatan seperti
Puskesmas untuk memeriksakan dirinya yang sering linu sendi dan istrinya yang
menderita penyakit DM.
D.
STRUKTUR KELUARGA
1.
Pola komunikasi keluarga
Ny. M mengatakan
dalam komunikasi sehari-hari, keluarganya menggunakan bahasa Jawa. Tn. P
mengatakan bahwa komunikasi antar anggota keluarga berjalan dengan baik.
2.
Struktur kekuatan keluarga
Tn. P mengatakan
apabila sedang terdapat masalah, keluarga selalu bermusyawarah untuk memecahkan
masalah yang dialami dan saling memberidukungan antar anggota keluarga.
3.
Struktur peran (formal dan informal)
Secara formal Tn. P mampu menjalankan perannya
sebagai kepala keluarga dan suami, Ny. M dapat menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan istri yang
selalu menyiapkan semua keperluan rumah tangga.
Peran informal Tn. P yaitu
sebagai anggota pengurus RT di lingkungannya dan Ny. M sebagai anggota arisan
perkumpulan RT dan anggota jamaat pengajian.
4.
Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. P
menganut nilai dan norma yang berlaku di dalam adat istiadat Jawa dan agama
yang dianutnya, seperti menjaga sopan santun, menjaga tata karma dan menjaga
hubungan yang baik dengan anggota masyarakat.
E.
FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Tn. P maupun Ny. Msaling
mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Tn. P dan Ny. M selalu berkomunikasi
lewat telepon dengan anak-anaknya yang sudah tidak tinggal serumah lagi dengan
mereka.
2. Fungsi sosial
Tn. P dan Ny. M juga mengikuti
kegiatan dalam masyarakat baik kumpulan RT, dan kumpulan RW maupun
pengajian.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang
penyakit dan penanganannya.
a. Mengenal masalah
Saat
ini Tn. P mengalami nyeri persendian terutama pada kakinya. Tn. P mengatakan
nyeri persendian ini diakibatkan oleh asam uratnya yang tinggi.
b. Mengambil keputusan
Tn. P mengatakan tidak rutin minum obat untuk asam
uratnya, namun hanya meminumnya apabila sedang merasa nyeri seperti yang sedang
dialami saat ini.
c. Merawat anggota keluarga yang
sakit
Ny. M mengatakan tidak tahu cara-cara sederhana untuk
mengurangi nyeri sendi yang dialami suaminya. Ny. M mengatakan hanya menyuruh
Tn. P untuk minum obat asam urat untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya.
d. Memelihara/ memodifikasi
lingkungan
Keluarga
Tn.
P selalu menjaga rumah tempat tinggalnya dalam keadaan rapi dan bersih sehingga nyaman untuk ditinggali.
e. Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
Keluarga
Tn.
P sudah mampu
menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu puskesmas. Tn. P dan Ny. M rutin
berkunjung ke Puskesmas tiap satu bulan sekali untuk periksa kadar asam urat
Tn. P dan kadar gula darah Ny. M.
4. Fungsi reproduksi
Tn. P dan Ny.
M mempunyai 2 orang anak laki-laki. Ny. M mengatakan saat ini sudah jarang menstruasi,
kadang 2 bulan sekali, kadang 3 bulan sekali. Tn. P mengatakan sudah jarang
melakukan hubungan seksual dengan Ny. M.
5. Fungsi ekonomi
Perekonomian
Tn. P tergolong cukup. Tn. P sebagai kepala keluarga bekerja sebagai petani.
Setiap bulan, anak-anak Tn. P mengirim uang untuk Tn. P dan Ny. M untuk
membantu mencukupi keperluan hidup sehari-hari Tn. P dan Ny. M.
F.
STRES DAN KOPING KELUARGA
1.
Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor
jangka pendek yang saat ini dirasakan oleh keluarga Tn. Padalah bagaimana keluarga Tn. P
dapat mengatasi nyeri persendian terutama pada kaki yang dirasakan oleh Tn. P
karena akibat nyeri yang dirasakan tersebut Tn. P menjadi kesakitan dan sulit
untuk bergerak.
Stressor
jangka panjang yang saat ini dirasakan oleh keluarga Tn. P adalah bagaimana Tn. P dan Ny. M
dapat menikmati masa tua mereka dengan tenang dan damai.
2. Kemampuan keluarganya
berespon terhadap situasi/ stresor
Tn.
P
mengatakan bahwa dirinyadan Ny. M sedang berusaha untuk menciptakan kehidupann yang nyaman,
tenang dan damai, yang salah satunya dengan menjaga kesehatan mereka.
3. Strategi koping yang
digunakan
Tn.
P mengatakan akan periksa ke Puskesmas untuk mengobati sakit yang sekarang
sedang dirasakannya. Keluarga Tn. P mengatakan akan menjaga kesehatan mereka.
G.
PEMERIKSAAN FISIK
Aspek
|
Tn. P
|
Ny. M
|
Tekanan Darah
|
130/80mmHg
|
140/80mmHg
|
Nadi
|
86x/menit
|
83x/menit
|
RR
|
22x/menit
|
20x/menit
|
Suhu
|
37,7áµ’C
|
36,5áµ’C
|
Rambut, kepala
|
Hitam, sedikit beruban, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, simetris,
tidak ada nyeri tekan
|
Hitam, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, simetris, tidak ada nyeri
tekan
|
Mata, telinga, mulut, hidung
|
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab,
tidak ada sariawan; tidak ada
sekret;
|
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab,
tidak ada sariawan; tidak ada
sekret;
|
Leher
|
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
|
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
|
Thorax
|
Simetris, tidak ada nyeri dada, perkusi sonor, auskustasi bunyi
vesikuler, tidak ada keluhan
|
Simetris, tidak ada nyeri dada, perkusi sonor, auskustasi bunyi
vesikuler, tidak ada keluhan
|
Abdomen
|
Datar, tidak ada nyeri tekan, BU: 8x/menit
|
Datar, tidak ada nyeri tekan, BU: 10x/menit
|
Ektremitas atas dan bawah
|
Tidak ada edema, tidak ada gangguan gerak, Tn. P mengeluh nyeri pada
kedua kakinya dengan karakteristik:
P : nyeri dirasakan bertambah saat bergerak dan apabila cuaca dingin.
Q : nyeri terasa linu di sendi
R : pergelangan kedua kaki
S : skala 6
T : terus-menerus.
|
Tidak ada edema, tidak ada gangguan gerak
|
H.
HARAPAN KELUARGA
Tn. P dan Ny. M mengatakan bahwa mereka berharap agar Tn. P bisa sembuh
agar dapat beraktifitas lagi seperti biasanya. Tn. P dan Ny. M juga berharap
agar mereka dapat selalu sehat sehingga dapat menikmati masa tua mereka dengan nyaman,
tenang dan damai.
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1.
Analisa Data
Data Fokus
|
Kemungkinan penyebab
|
Masalah/ diagnosa
|
Data subjektif :
Tn. P mengeluh nyeri pada kedua kakinya dengan karakteristik:
P : nyeri dirasakan
bertambah saat bergerak dan apabila cuaca dingin.
Q : nyeri terasa linu di
sendi
R : pergelangan kedua
kaki
S : skala 6
T : terus-menerus.
Data objektif :
-
Tn. P tampak kesakitan saat berdiri maupun berjalan.
-
Kadar asam urat Tn. P : 9 mg/dl
|
Ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
|
Nyeri akut pada keluarga Tn.
P khususnya pada Tn. P
|
Data subjektif :
-
Tn.
P dan Ny. M mengatakan bahwa mereka berharap agar Tn. P bisa sembuh agar
dapat beraktifitas lagi seperti biasanya. Tn. P dan Ny. M juga berharap agar mereka
dapat selalu sehat sehingga dapat menikmati masa tua mereka dengan nyaman,
tenang dan damai.
-
Tn. P mengatakan bahwa dirinya mempunyai asam urat
yang tinggi sejak 1 tahun yang lalu namun tidak rutin untuk minum obat untuk
asam urat. Ny. M mengatakan menderita penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu,
Ny. M rutin minum obat untuk DM yang diberi oleh Puskesmas. Ny. M mengatakan
rutin kontrol gula darahnya di Puskesmas dan tidak pernah kehabisan obat,
selama ini kadar gula darahnya selalu baik dan stabil.
Data
Objektif :
-
Komunikasi
antar anggota keluarga tampak harmonis.
-
Rumah
dan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya bersih dan rapi.
|
-
|
Potensial peningkatan pemeliharaan
kesehatan keluarga Tn. P.
|
2.
Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
No.
|
Diagnosa keperawatan
|
1.
|
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn.
P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga
yang sakit.
|
2.
|
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. P.
|
J.
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1.
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
No
|
Kriteria
|
SKALA
|
BOBOT
|
Scoring
|
1.
|
Sifat masalah : tidak/ kurang sehat
|
3
|
1
|
3/3x1 = 1
|
Kemungkinan masalah dapat diubah :
mudah
|
2
|
2
|
2/2x 2= 2
|
|
Potensial masalah untuk dicegah :
cukup
|
2
|
1
|
2/3x 1 = 2/3
|
|
Menonjolnya masalah : harus segera
ditangani
|
2
|
1
|
2/2x 1= 1
|
|
Total 4 2/3
|
2.
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. P.
No
|
Kriteria
|
SKALA
|
BOBOT
|
Scoring
|
2.
|
Sifat masalah : ancaman kesehatan
|
2
|
1
|
2/3x1 = 2/3
|
Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah
|
2
|
2
|
2/2x 2= 2
|
|
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
|
3
|
1
|
3/3x 1 = 1
|
|
Menonjolnya masalah : cukup
|
1
|
1
|
1/2x 1= 1/2
|
|
Total 41/6
|
Prioritas
|
Diagnosa keperawatan
|
Skor
|
1.
|
Nyeri akut pada keluarga Tn.
P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang sakit.
|
4 2/3
|
2.
|
Potensial peningkatan pemeliharaan
kesehatan.
|
41/6
|
L.
INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Hari/tgl
|
Dx. Kep
|
Tujuan
|
Kriteria
|
Standar
|
Intervensi
|
|
Tujuan Umum
|
Tujuan Khusus
|
|||||
Minggu
24/4/16
|
1
|
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama 3x24jam nyeri yang dirasakan Tn. P dapat
teratasi.
|
Setelah diajarkan
teknik manajemen nyeri selama 1x45menit keluarga mampu:
1. Mengenal penyebab nyeri.
2. Mempraktekkan
teknik nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri.
|
Respon verbal
Psikomotor
|
1.
Keluhan nyeri tidak ada (3 – 4)
2.
Ekspresi wajah menahan nyeri tidak ada (3 – 4)
3.
Skala nyeri berkurang (3 – 4)
4.
Mampu mengontrol nyeri dengan manajemen
nyeri (4 – 5)
|
1.
Ajarkan prinsip manajemen nyeri.
2.
Ajarkan teknik farmakologi.
3.
Tingkatkan istirahat.
4. Evaluasi
keefektifan kontrol nyeri.
|
Minggu
24/4/16
|
2
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x24jam keluarga dapat meningkatkn pemeliharaan kesehatan
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 2x45menit keluarga
mampu:
1. Menjelaskan tentang definisi dari PHBS.
2. Menjelaskan
tentang manfaat PHBS.
|
Respon verbal
Psikomotor
|
Keluarga
mengerti tentang:
1.
PengertianPHBS
2.
Manfaat PHBS
3. PHBS di rumah
|
1.
Diskusikan
dengan keluarga Tn. P
tentang manfaat pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
2.
Diskusikan
dengan keluarga Tn. P
akibat tidak memelihara kesehatan.
3.
Diskusikan
cara memelihara kesehatan keluarga.
4.
Motivasi
keluarga untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
|
M.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
|
Hari/Tgl/Jam
|
Implementasi
|
Evaluasi Formatif
|
1
|
Minggu
24/4/16
15.00 WIB
Minggu
24/4/16
15.30 WIB
Senin
25/4/16
10.00 WIB
Senin
25/4/16
10.00 WIB
|
1. Mengajarkan teknik relaksasi dan rendam hangat untuk mengurangi nyeri.
2.
Menganjurkan untuk meningkatkan istirahat.
3.
Mengevaluasi efektifitas kontrol nyeri dengan relaksasi dan rendam hangat.
4.
Menganjurkan
untuk melakukan rendam hangat.
|
S : Keluarga Tn. P
mengatakan sudah paham cara melakukan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
O: Tn. P tampak
mempraktekkan teknik relaksasi dengan nafas dalam dan merendam kakinya dalam air hangat.
S :Tn. P mengatakan akan banyak beristirahat dan tidak melakukan
aktifitas yang berat.
O : Ny. M tampak melayani semua
kebutuhan Tn. P dan membantu Tn.P untuk banyak beristirahat.
S: Tn. P mengatakan nyeri sudah sedikit
berkurang menjadi skala 5 dan sudah mempraktekkan relaksasi dan rendam hangat
seperti yang sudah diajarkan.
O: Ekspresi wajah Tn. P tampak rileks.
S: Ny. M mengatakan akan menyiapkan air hangat
untuk Tn. P
O: Tn. P mempraktekkan relaksasi nafas dalam
dan merendam kakinya dalam air hangat.
|
2
|
Senin
25/4/16
11.00 WIB
Senin
25/4/16
11.20 WIB
Senin
25/4/16
|
1.
Mendiskusikan dengan keluarga Tn. P tentang manfaat pemeliharaan kesehatan dan
kebersihan lingkungan.
2.
Mendiskusikan cara memelihara kesehatan.
3.
Memotivasi
keluarga untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
|
S: Keluarga Tn. P mengatakan akan
tetap rutin kontrol ke Puskesmas dan Tn. P akan meminum obatnya dengan rutin.
Keluarga Tn. P juga mengatakan sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar
lebih bermanfaat untuk kesehatan keluarganya.
S: Keluarga Tn. P mengatakan akan berusaha
menjalankan PHBS di rumah agar anggota keluarga tetap sehat
O: Keluarga Tn. P tampak antusias untuk
memelihara kesehatan mereka.
S: Keluarga Tn. P akan terus menjaga kesehatan
dan memelihara lingkungan rumah mereka dengan baik.
O: keluarga dapat berdiskusi dengan tenang dan
kooperatif.
|
N.
EVALUASI KEPERAWATAN
No
|
Hari/Tgl
|
Dx. Keperawatan
|
Evaluasi Sumatif
|
1.
|
Selasa
26/4/16
15.00 WIB
|
Nyeri akut pada
keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
|
S : Tn.
Pmengatakan sudah 3 hari ini selalu merendam kakinya ke dalam air
hangat setiap hari dan nyeri
yang dirasakan sudah jauh berkurang. Skala nyeri sekarang turun menjadi 3.
O :Tn. P tampak mempraktekkan teknik
manajemen nyeri dengan relaksasi nafas dalam dan rendam air hangat. Ny. M tampak membantu Tn. P untuk menyiapkan air hangat.
A : Masalah nyeri akut sudah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi:
1. Anjurkan Tn. P untuk mempraktekkan teknik
rendam hangat dan relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul.
2. Motivasi Ny. M untuk membantu
Tn. P dalam mengatasi nyerinya.
|
2.
|
Selasa26/4/16
15.30 WIB
|
Potensial peningkatan pemeliharaan
kesehatan keluarga Tn.P.
|
S :Keluarga Tn. P mengatakan akan
tetap rutin kontrol ke Puskesmas dan Tn. P akan meminum obatnya dengan rutin.
Keluarga Tn. P juga mengatakan sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar
lebih bermanfaat untuk kesehatan keluarganya.
O : Keluarga Tn. Pdapat
mengulang kembali dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan di rumah
untuk menunjang kesehatan dan memelihara kesehatan mereka.
A : Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan intervensi
1.
Motivasi keluarga dalam
memodifikasi lingkungan dan merawat anggota keluarga.
|
Comments
Post a Comment