Skip to main content

Trustworthiness of Data

  Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1.       Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2.       Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3.       Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.

askep keluarga dengan dewasa akhir

A.  PENGKAJIAN KELUARGA
DATA UMUM                                                 
1.      Nama kepala keluarga              : Tn. P
2.      Usia                                          : 60 tahun
3.      Alamat                                      : Munggangsari
4.      Pekerjaan kepala keluarga        : Petani
5.      Pendidikan kepala keluarga     : SLTA
6.      Agama                                      : Islam
7.      Suku bangsa                             : Jawa
8.      Komposisi keluarga
No.
Nama      
JK
Hub dgn KK
Usia
Pendidikan
Agama
Pekerjaan
1.
Ny. M
P
Istri
48
SLTP
Islam
IRT

9.      Genogram
 

Keterangan:
                  : Laki-laki
                  : Perempuan
                  : Sudah meninggal
                  : Tinggal serumah
10.  Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. P adalah aging couple, Tn. P tinggal berdua di rumah dengan istrinya. Anak-anaknya sudah berkeluarga dan mempunyai rumah sendiri-sendiri.
11.  Status sosial ekonomi 
Dalam lingkungan sosial, keluarga Tn. P tergolong dengan status ekonomi cukup. Saat ini Tn. P bekerja sebagai petani, sedangkan Ny. Mhanya sebagai ibu rumah tangga yang tinggal di rumah dan terkadang membantu suaminya di sawah.
12.  Aktifitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. P jarang melakukan rekreasi ke tempat-tempat wisata. Tn. P mengatakan bahwa setiap hari pergi ke sawah sudah menjadi hiburan bagi dirinya dan terkadang Ny. M juga menyusul Tn. P ke sawah untuk membantu.

B.  RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
13.  Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga Tn. P saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dewasa akhir. Tn. P mempunyai 2 orang anak laki-laki, yang pertama berumur 30 tahun dan yang kedua berumur 26 tahun. Keduanya sudah menikah dan tinggal di rumah masing-masing yang terpisah dengan Tn. P.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah Tn. P dan Ny. M belum mampu mempertahankan kesehatan anggota keluarganya.
14.  Riwayat keluarga inti
Tn. P mengatakan bahwa sering menderita nyeri (linu-linu) pada persendiannya. Tn. P mengatakan sering periksa kadar asam urat di Puskesmas dan hasilnya cenderung tinggi. Tn. P mengatakan terakhir periksa asam urat pada bulan Maret dan hasilnya adalah 9 md/dl Tn. P mengatakan apabila cuaca dingin, persendian kaki terasa bertambah ngilu dan sakit bila untuk bergerak.Tn. P mengatakan bahwa dirinya mempunyai asam urat yang tinggi sejak 1 tahun yang lalu namun tidak rutin untuk minum obat untuk asam urat. Ny. M mengatakan menderita penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu, Ny. M rutin minum obat untuk DM yang diberi oleh Puskesmas. Ny. M mengatakan rutin kontrol gula darahnya di Puskesmas dan tidak pernah kehabisan obat, selama ini kadar gula darahnya selalu baik dan stabil.
15.  Riwayat keluarga sebelumnya
Menurut  Ny. M, riwayat anggota keluarganya ada yang menderita penyakit DM yaitu ibu Ny. M yang meninggal 20 tahun yang lalu karena penyakit DM. sedangkan di riwayat anggota keluarga Tn. P, ayah Tn. P mempunyai riwayat hipertensi dan meninggal 10 tahun yang lalu.

C.  DATA LINGKUNGAN STRUKTUR KELUARGA
1.        Karakteristik rumah
Status rumah merupakan rumah pribadi milik Tn. P, jenis bangunan permanen, luas tanag 270 m2 dan luas bangunan 150 m2yang terdiri dari: ruang tamu, teras rumah, 3 kamar tidur, ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 kamar mandi dan dapur. Lantai keramik bersih, letak perabot rumah rapid an bersih. Terdapat ventilasi dan jendela di setiap kamar. Dapur terletak di belakang bersebelahan dengan kamar mandi. Sudah mempunyai WC pribadi dan septic tank berada di belakang rumah. Sumber air dari PAM. Terdapat sisa tanah yang masih luas di depan rumah yang digunakan sebagai halaman dan teras, di belakanh rumah digunakan untuk emnjemur pakaian dan ditanami pepohonan.Keluarga Tn. P memiliki tempat penampungan air berupa bak mandi yang dibersihkan 1kali dalam seminggu, kondisi air bersih, tidak berbau, dan tidak berasa.
Pembuangan samapah keluarga Tn. P di pekarangan belakang rumah. Belum ada pemisah antara sampah organik dan sampak anorganik, sampah yang terkumpul dijadikan satu disebuah lubang dan kemudian dibakar.
Denah rumah:
 












Keterangan:                  
A.    Ruang tamu
B.     Ruang keluarga
C.     Ruang makan
D.    Kamar tidur
E.     Kamar mandi
F.      Dapur
2.        Karakteristik tetangga dan komunitas
Jarak rumah Tn. P dengan tetangganya cukup dekat. Tn. P mengatakan bahwa Tn. P dan Ny. M rutin mengikuti kegiatan perkumpulan RT maupun RW di lingkungannya. Ny. M mengatakan bahwa sering mengobrol dengan tetangga di samping maupun di depan rumahnya. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang baik antara keluarga Tn. P dengan tetangga di lingkungan rumahnya.
3.        Mobilitas Geografis keluarga
Ny. M mengtakan bahwa tidak pernah berpindah rumah. Sarana transportasi yang sering digunakan adalah motor dan angkutan umum.
4.        Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Ny. M mengatakan keluarganya mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga, rutin mengikuti perkunpulan RT, arisan dan pengajian. Keluarga Tn. P lebih sering berkumpul dengan tetangga apabila ada acara-acara tertentu di lingkungan tempat tinggalnya.
5.        Sistem pendukung keluarga
Pendukung yang ada dalam keluarga Tn. P adalah Tn. P dan Ny. M sering mngunjungi fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk memeriksakan dirinya yang sering linu sendi dan istrinya yang menderita penyakit DM.

D.      STRUKTUR KELUARGA
1.    Pola komunikasi keluarga
Ny. M mengatakan dalam komunikasi sehari-hari, keluarganya menggunakan bahasa Jawa. Tn. P mengatakan bahwa komunikasi antar anggota keluarga berjalan dengan baik.
2.    Struktur kekuatan keluarga
Tn. P mengatakan apabila sedang terdapat masalah, keluarga selalu bermusyawarah untuk memecahkan masalah yang dialami dan saling memberidukungan antar anggota keluarga.


3.    Struktur peran (formal dan informal)
Secara formal Tn. P mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga dan suami, Ny. M dapat menjalankan peran sebagai ibu rumah tangga dan istri yang selalu menyiapkan semua keperluan rumah tangga.
Peran informal Tn. P yaitu sebagai anggota pengurus RT di lingkungannya dan Ny. M sebagai anggota arisan perkumpulan RT dan anggota jamaat pengajian.
4.    Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn. P menganut nilai dan norma yang berlaku di dalam adat istiadat Jawa dan agama yang dianutnya, seperti menjaga sopan santun, menjaga tata karma dan menjaga hubungan yang baik dengan anggota masyarakat.

E.       FUNGSI KELUARGA
1.      Fungsi afektif
Tn. P maupun Ny. Msaling mengasihi dan menyayangi satu sama lain. Tn. P dan Ny. M selalu berkomunikasi lewat telepon dengan anak-anaknya yang sudah tidak tinggal serumah lagi dengan mereka.
2.      Fungsi sosial
Tn. P dan Ny. M juga mengikuti kegiatan dalam masyarakat baik kumpulan RT, dan kumpulan RW maupun pengajian.
3.      Fungsi perawatan kesehatan
Pengetahuan keluarga tentang penyakit dan penanganannya.
a.       Mengenal masalah
Saat ini Tn. P mengalami nyeri persendian terutama pada kakinya. Tn. P mengatakan nyeri persendian ini diakibatkan oleh asam uratnya yang tinggi.
b.      Mengambil keputusan
Tn. P mengatakan tidak rutin minum obat untuk asam uratnya, namun hanya meminumnya apabila sedang merasa nyeri seperti yang sedang dialami saat ini.
c.       Merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. M mengatakan tidak tahu cara-cara sederhana untuk mengurangi nyeri sendi yang dialami suaminya. Ny. M mengatakan hanya menyuruh Tn. P untuk minum obat asam urat untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya.


d.      Memelihara/ memodifikasi lingkungan
Keluarga Tn. P selalu menjaga rumah tempat tinggalnya dalam keadaan rapi  dan bersih sehingga nyaman untuk ditinggali.
e.       Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Keluarga Tn. P sudah mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu puskesmas. Tn. P dan Ny. M rutin berkunjung ke Puskesmas tiap satu bulan sekali untuk periksa kadar asam urat Tn. P dan kadar gula darah Ny. M.
4.      Fungsi reproduksi
Tn. P dan Ny. M mempunyai 2 orang anak laki-laki. Ny. M mengatakan saat ini sudah jarang menstruasi, kadang 2 bulan sekali, kadang 3 bulan sekali. Tn. P mengatakan sudah jarang melakukan hubungan seksual dengan Ny. M.
5.      Fungsi ekonomi
Perekonomian Tn. P tergolong cukup. Tn. P sebagai kepala keluarga bekerja sebagai petani. Setiap bulan, anak-anak Tn. P mengirim uang untuk Tn. P dan Ny. M untuk membantu mencukupi keperluan hidup sehari-hari Tn. P dan Ny. M.

F.        STRES DAN KOPING KELUARGA
1.      Stresor jangka pendek dan jangka panjang
Stressor jangka pendek yang saat ini dirasakan oleh keluarga Tn. Padalah bagaimana keluarga Tn. P dapat mengatasi nyeri persendian terutama pada kaki yang dirasakan oleh Tn. P karena akibat nyeri yang dirasakan tersebut Tn. P menjadi kesakitan dan sulit untuk bergerak.
Stressor jangka panjang yang saat ini dirasakan oleh keluarga Tn. P adalah bagaimana Tn. P dan Ny. M dapat menikmati masa tua mereka dengan tenang dan damai.
2.      Kemampuan keluarganya berespon terhadap situasi/ stresor
Tn. P mengatakan bahwa dirinyadan Ny. M sedang berusaha untuk menciptakan kehidupann yang nyaman, tenang dan damai, yang salah satunya dengan menjaga kesehatan mereka.
3.      Strategi koping yang digunakan
Tn. P mengatakan akan periksa ke Puskesmas untuk mengobati sakit yang sekarang sedang dirasakannya. Keluarga Tn. P mengatakan akan menjaga kesehatan mereka.

G.      PEMERIKSAAN FISIK
Aspek
Tn. P
Ny. M
Tekanan Darah
130/80mmHg
140/80mmHg
Nadi
86x/menit
83x/menit
RR
22x/menit
20x/menit
Suhu
37,7áµ’C
36,5áµ’C
Rambut, kepala
Hitam, sedikit beruban, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, simetris, tidak ada nyeri tekan
Hitam, tidak ada ketombe, tidak ada lesi, simetris, tidak ada nyeri tekan
Mata, telinga, mulut, hidung
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab, tidak  ada sariawan; tidak ada sekret; 
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mukosa bibir lembab, tidak  ada sariawan; tidak ada sekret; 
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Thorax
Simetris, tidak ada nyeri dada, perkusi sonor, auskustasi bunyi vesikuler, tidak ada keluhan
Simetris, tidak ada nyeri dada, perkusi sonor, auskustasi bunyi vesikuler, tidak ada keluhan
Abdomen
Datar, tidak ada nyeri tekan, BU: 8x/menit
Datar, tidak ada nyeri tekan, BU: 10x/menit
Ektremitas atas dan bawah
Tidak ada edema, tidak ada gangguan gerak, Tn. P mengeluh nyeri pada kedua kakinya dengan karakteristik:
P : nyeri dirasakan bertambah saat bergerak dan apabila cuaca dingin.
Q : nyeri terasa linu di sendi
R : pergelangan kedua kaki
S : skala 6
T : terus-menerus.
Tidak ada edema, tidak ada gangguan gerak

H.      HARAPAN KELUARGA
Tn. P dan Ny. M mengatakan bahwa mereka berharap agar Tn. P bisa sembuh agar dapat beraktifitas lagi seperti biasanya. Tn. P dan Ny. M juga berharap agar mereka dapat selalu sehat sehingga dapat menikmati masa tua mereka dengan nyaman, tenang dan damai.



I.         DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1.      Analisa Data
Data Fokus
Kemungkinan penyebab
Masalah/ diagnosa
Data subjektif :
Tn. P mengeluh nyeri pada kedua kakinya dengan karakteristik:
P : nyeri dirasakan bertambah saat bergerak dan apabila cuaca dingin.
Q : nyeri terasa linu di sendi
R : pergelangan kedua kaki
S : skala 6
T : terus-menerus.
Data objektif :
-          Tn. P tampak kesakitan saat berdiri maupun berjalan.
-          Kadar asam urat Tn. P : 9 mg/dl
Ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P
Data subjektif :
-          Tn. P dan Ny. M mengatakan bahwa mereka berharap agar Tn. P bisa sembuh agar dapat beraktifitas lagi seperti biasanya. Tn. P dan Ny. M juga berharap agar mereka dapat selalu sehat sehingga dapat menikmati masa tua mereka dengan nyaman, tenang dan damai.
-          Tn. P mengatakan bahwa dirinya mempunyai asam urat yang tinggi sejak 1 tahun yang lalu namun tidak rutin untuk minum obat untuk asam urat. Ny. M mengatakan menderita penyakit DM sejak 2 tahun yang lalu, Ny. M rutin minum obat untuk DM yang diberi oleh Puskesmas. Ny. M mengatakan rutin kontrol gula darahnya di Puskesmas dan tidak pernah kehabisan obat, selama ini kadar gula darahnya selalu baik dan stabil.
Data Objektif :
-          Komunikasi antar anggota keluarga tampak harmonis.
-          Rumah dan lingkungan di sekitar tempat tinggalnya bersih dan rapi.
-
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. P.


2.      Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
No.
Diagnosa keperawatan
1.
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
2.
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. P.

J.         SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1.      Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
No
Kriteria
SKALA
BOBOT
Scoring
1.
Sifat masalah : tidak/ kurang sehat
3
1
3/3x1 = 1
Kemungkinan masalah dapat diubah : mudah
2
2
2/2x 2= 2
Potensial masalah untuk dicegah : cukup
2
1
2/3x 1 = 2/3
Menonjolnya masalah : harus segera ditangani
2
1
2/2x 1= 1
Total                                                                                      4    2/3

2.      Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn. P.
No
Kriteria
SKALA
BOBOT
Scoring
2.       
Sifat masalah : ancaman kesehatan
2
1
2/3x1 = 2/3
Kemungkinan masalah dapat diubah: mudah
2
2
2/2x 2= 2
Potensial masalah untuk dicegah : tinggi
3
1
3/3x 1 = 1
Menonjolnya masalah : cukup
1
1
1/2x 1= 1/2
Total                                                                                            41/6



Prioritas
Diagnosa keperawatan
Skor
1.       
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
4    2/3
2.       
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan.
41/6


L.       INTERVENSI KEPERAWATAN KELUARGA
Hari/tgl
Dx. Kep
Tujuan
Kriteria
Standar
Intervensi
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Minggu
24/4/16
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam nyeri yang dirasakan Tn. P dapat teratasi.
Setelah diajarkan teknik manajemen nyeri selama 1x45menit keluarga mampu:
1.      Mengenal penyebab nyeri.
2.      Mempraktekkan teknik nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri.
Respon verbal
Psikomotor
1.      Keluhan nyeri tidak ada (3 – 4)
2.      Ekspresi wajah menahan nyeri tidak ada (3 – 4)
3.      Skala nyeri berkurang (3 – 4)
4.      Mampu mengontrol nyeri dengan manajemen nyeri (4 – 5)
1.      Ajarkan prinsip manajemen nyeri.
2.      Ajarkan teknik farmakologi.
3.      Tingkatkan istirahat.
4.      Evaluasi keefektifan kontrol nyeri.
Minggu
24/4/16
2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24jam keluarga dapat meningkatkn pemeliharaan kesehatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x45menit  keluarga mampu:
1.      Menjelaskan tentang definisi dari PHBS.
2.      Menjelaskan tentang manfaat PHBS.
Respon verbal
Psikomotor
Keluarga mengerti tentang:
1.      PengertianPHBS
2.      Manfaat PHBS
3.      PHBS di rumah
1.      Diskusikan dengan keluarga Tn. P tentang manfaat pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan.
2.      Diskusikan dengan keluarga Tn. P akibat tidak memelihara kesehatan.
3.      Diskusikan cara memelihara kesehatan keluarga.
4.      Motivasi keluarga untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan.

M.     IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No
Hari/Tgl/Jam
Implementasi
Evaluasi Formatif
1
Minggu
24/4/16
15.00 WIB



Minggu
24/4/16
15.30 WIB


Senin
25/4/16
10.00 WIB


Senin
25/4/16
10.00 WIB
1.      Mengajarkan teknik relaksasi dan rendam hangat untuk mengurangi nyeri.



2.      Menganjurkan untuk meningkatkan istirahat.



3.      Mengevaluasi efektifitas kontrol nyeri dengan relaksasi dan rendam hangat.


4.      Menganjurkan untuk melakukan rendam hangat.
S : Keluarga Tn. P mengatakan sudah paham cara melakukan relaksasi untuk mengurangi nyeri.
O: Tn. P tampak mempraktekkan teknik relaksasi dengan nafas dalam dan merendam kakinya dalam air hangat.


S :Tn. P mengatakan akan banyak beristirahat dan tidak melakukan aktifitas yang berat.
O : Ny. M tampak melayani semua kebutuhan Tn. P dan membantu Tn.P untuk banyak beristirahat.

S: Tn. P mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang menjadi skala 5 dan sudah mempraktekkan relaksasi dan rendam hangat seperti yang sudah diajarkan.
O: Ekspresi wajah Tn. P tampak rileks.

S: Ny. M mengatakan akan menyiapkan air hangat untuk Tn. P
O: Tn. P mempraktekkan relaksasi nafas dalam dan merendam kakinya dalam air hangat.
2
Senin
25/4/16
11.00 WIB



Senin
25/4/16
11.20 WIB

Senin
25/4/16
11.35 WIB
1.      Mendiskusikan dengan keluarga Tn. P tentang manfaat pemeliharaan kesehatan dan kebersihan lingkungan.


2.      Mendiskusikan cara memelihara kesehatan.


3.      Memotivasi keluarga untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan.
S: Keluarga Tn. P mengatakan akan tetap rutin kontrol ke Puskesmas dan Tn. P akan meminum obatnya dengan rutin. Keluarga Tn. P juga mengatakan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar lebih bermanfaat untuk kesehatan keluarganya.

S: Keluarga Tn. P mengatakan akan berusaha menjalankan PHBS di rumah agar anggota keluarga tetap sehat
O: Keluarga Tn. P tampak antusias untuk memelihara kesehatan mereka.
S: Keluarga Tn. P akan terus menjaga kesehatan dan memelihara lingkungan rumah mereka dengan baik.
O: keluarga dapat berdiskusi dengan tenang dan kooperatif.

N.      EVALUASI KEPERAWATAN
No
Hari/Tgl
Dx. Keperawatan
Evaluasi Sumatif
1.
Selasa
26/4/16
15.00 WIB
Nyeri akut pada keluarga Tn. P khususnya pada Tn. P berhububungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
S : Tn. Pmengatakan sudah 3 hari ini selalu merendam kakinya ke dalam air hangat setiap hari dan nyeri yang dirasakan sudah jauh berkurang. Skala nyeri sekarang turun menjadi 3.
O :Tn. P tampak mempraktekkan teknik manajemen nyeri dengan relaksasi nafas dalam dan rendam air hangat. Ny. M tampak membantu Tn. P untuk menyiapkan air hangat.
A : Masalah nyeri akut sudah teratasi.
P : Lanjutkan intervensi:
1.      Anjurkan Tn. P untuk mempraktekkan teknik rendam hangat dan relaksasi nafas dalam saat nyeri muncul.
2.      Motivasi Ny. M untuk membantu Tn. P dalam mengatasi nyerinya.
2.
Selasa26/4/16
15.30 WIB
Potensial peningkatan pemeliharaan kesehatan keluarga Tn.P.
S :Keluarga Tn. P mengatakan akan tetap rutin kontrol ke Puskesmas dan Tn. P akan meminum obatnya dengan rutin. Keluarga Tn. P juga mengatakan sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga kebersihan lingkungan rumah agar lebih bermanfaat untuk kesehatan keluarganya.
O : Keluarga Tn. Pdapat mengulang kembali dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat dilakukan di rumah untuk menunjang kesehatan dan memelihara kesehatan mereka.
A : Masalah sudah teratasi
P : Pertahankan intervensi
1.      Motivasi keluarga dalam memodifikasi lingkungan dan merawat anggota keluarga.

Comments

Popular posts from this blog

LP NSTEMI

KONSEP DASAR NSTEMI A.       PENGERTIAN NSTEMI adalah  adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Sylvia,2009). Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahui merupakan suatu kesenambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard  berupa peningkatan biomarker jantung (Sudoyo, 2009). Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyeb

WOC DISTRESS SPIRITUAL

Diagnosa nanda nic noc ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)