Skip to main content

Trustworthiness of Data

  Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1.       Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2.       Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3.       Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.

TIPE DATA KULAITATIF


Salah satu langkah dalam melakukan penelitian kualitatif adalah proses pengumpulan data. Sebelum melakukan pengumpulan data maka terlebih dahulu peneliti atau calon peneliti harus mengetahui tipe data dalam penelitian kualitatif. Data dalam studi kualitatif biasanya terdiri dari segala informasi atau bahan yang tersedia di alam (dalam arti luas) yang harus dicari, dikumpulkan, dan dipilih atau di pilah oleh peneliti. Segala sesuatu bisa menjadi data penelitian kualitatif yang menjadi bidang atau sasaran penelitian.1 Data studi kualitatif biasanya berupa data lunak (soft data) yang berupa kata, kalimat, frasa, ungkapan, dan aktivitas bukan berupa data keras (hard data) yang meliputi angka-angka statistik seperti dalam studi kuantitatif. Sumber-sumber data yang bisa digunakan dalam menyeledik informasi pada studi kualitatif diantaranya: dokumen atau arsip; narasumber atau informan atau partisipan; peristiwa atau aktivitas atau kegiatan atau tindakan; tempat atau lokasi atau ruang; dan benda, gambar, serta rekaman audio atau vidio.2

Sebagian besar data kualitatif berbentuk bahasa verbal yang tersusun dari kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana. Selain data verbal juga ada data yang berwujud gambar, foto, denah, dan simbol-simbol.3 Data seperti gambar, foto, denah, simbol, dan dokumen bisa dikatan sebagai data visual. Data dalam penelitian kualitatif bisa berupa data visual maupun data verbal, data visual seperti data dokumen, benda, simbol, aktivitas, tempat, dan rekaman vidio sedangkan data verbal seperti kata, kalimat atau frasa atau ungkapan yang diucapkan, dan rekaman audio.  Kedua data tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dibawah ini:

1.      Dokumen

Guba dan Lincoln menyebutkan yang diamksud dengan dokumen dalam studi kualitatif yaitu setiap bahan atau informasi tertulis atau film yang bisa dimanfaatkan sebagai pendukung bukti penelitian.4 Jenis-jenis dokumen meliputi: a) Dokumen pribadi, seperti buku harian, surat-surat, foto, film, rekaman vidio, puisi, naskah drama, biografi tokoh, dan lain-lain; b) Dokumen resmi, seperti laporan hasil rapat, rancangan peraturan kebijakan, buletin, daftar pegawai, aturan tata tertib pegawai, daftar siswa, buku rapot, ijazah, akte, atau arsip apa saja yang berkaitan dengan kelembagaan atau instansi.2

2.      Narasumber atau Informan

Posisi narasumber atau informan menjadi sumber data studi kualitatif mempunyaii peran yang sangat penting sebagai seseorang yang memiliki informasi. Narasumber tidak hanya sekedar memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan peneliti akan tetapi narasumber juga memilih arah dan selera pada saat menyajikan informasi yang dimilikinya.2 Untuk mendapatkan informasi tentang topik studi yang diteliti dan sasaran tentang sumber bukti lainnya yang mendukung penelitian, peneliti bisa menentukan informan kunci dan informan tambahan untuk memperkaya informasi yang dibutuhkan.5 Dalam menghadapi narasumber, peneliti perlu sikap yang fleksibel, terbuka, dan kritis dalam memahami ragam informasi yang penting, dan memiliki dampak langsung pada kualitas penelitian.6 Kata-kata atau kalimat dan tindakan atau aktivitas narasumber penting fungsinya sebagai data penelitian.2 Kata-kata atau kegiatan dari individu-individu yang diteliti atau diwawancarai merupakan data utama dalam studi kualitattif.7

3.      Peristiwa atau Aktivitas

Peristiwa atau aktivitas yaitu bagian dari sumber data yang dapat dimanfaatkan dalam studi kualitatif. Dengan aktivitas atau kegiatan sesuatu dapat dipahami bagaimana sesuatu tersebut terjadi secara lebih pasti. Aktivitas menjadi sumber data penelitian bisa terjadi secara sengaja ataupun tidak disengaja, secara rutin, ataupun hanya sekali saja terjadi, dan bisa secara kebetulan ditemukan oleh peneliti.2

4.      Tempat atau Lokasi

Tempat atau lokasi dapat dimanfaatkan menjadi sumber data penelitian. Informasi menegenai kondisi dari lokasi kejadian atau peristiwa atau aktivitas bisa digali melalui tempat dan lingkungannya. Dari lokasi atau tempat kejadian suatu peristiwa atau aktivitas secara kritis bisa ditarik simpulan yang berkaitan dengan masalah penelitian.2 Serangkaian gejala (benda, peritiwa, orang) selalu berada dalam ruang atau tempat atau lokasi tertentu yang menciptakan suatu suasana tertentu dan hal ini patut diperhatikan oleh peneliti kualitatif.7

5.      Benda, Gambar, dan Rekaman

Beragam benda, gambar atau rekaman yang tampak atau muncul dalam suatu peristiwa dapat dimanfaatkan sebagai sumber data penelitian.2 Bogdan dan Biklen menyebutkan ada dua kategori foto yang dapat digunakan dalam studi kualitatif yaitu foto yang dihasilkan orang lain dan foto yang dihasilkan oleh peneliti sendiri.8 Dalam foto, film, atau video memberikan gambaran perkembangan sosial budaya suatu masyarakat, perkembangan mode atau trend dari masa ke masa yang bisa ditangkap secara visual.2

6.      Simbolik

Simbol-simbol dalam kehidupan manusia mempunyai makna-makna yang sangat penting, yaitu: a) Memungkinkan manusia untuk mengatakan, menggolongkan, mengelompokkan, dan mengingat objek yang bersifat objek material maupun objek sosial, b) Meningkatkan kemampuan manusia dalam memahami lingkungan, c) Meningkatkan kemampuan berpikir manusia, d) Meningkatkan kemampuan penyelesaian masalah, e) Memungkinkan manusia dalam memprediksi peristiwa dimasa yang akan datang, f) Memungkinkan manusia membayangkan realitas metafisis, dan g) Memungkinkan manusia mengatur sendiri hal-hal yang ingin dikerjakannya.9

 


 

Refrensi:

1.        Subroto E. Pengantar metode penelitian linguistik struktural. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press; 1992. 34 p.

2.        Nugrahani F. Metode penelitian kualitatif dalam penelitian pendidikan bahasa. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press; 2014. 107–112 p.

3.        Helaluddin, Wijaya H. Analisis data kualitatif: sebuah tinjauan teori dan praktik. 1st ed. Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray; 2019. 15 p.

4.        Creswell JW, Clark VLP. Designing and conducting mixed methods research. Thousand Oaks: SAGE Publication; 2007.

5.        Yin RK. Case study research: design and methods (edisi terjemahan M. Djauzi Mudzakir). Jakarta: Raja Grafindo Persada; 2000. 109 p.

6.        Sutopo H. Metodologi penelitian kualitatif. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Press; 2002. 50 p.

7.        Walidin W, Saifullah, Z.A T. Metodologi penelitian kualitatif dan grounded theory. 1st ed. Masbur, editor. Banda Aceh: FTK AR-RANIRY PRESS; 2015.

8.        Bogdan RC, Biklen SK. Qualitative research for education: an introduction to theory and methods. Boston: Allyn and Bacon, Inc.; 1982.

9.        Djamal. Paradigma penelitian kualitatif. Jogjakarta: Pustaka Pelajar; 2017.

 

Comments

Popular posts from this blog

LP NSTEMI

KONSEP DASAR NSTEMI A.       PENGERTIAN NSTEMI adalah  adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Sylvia,2009). Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahui merupakan suatu kesenambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard  berupa peningkatan biomarker jantung (Sudoyo, 2009). Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyeb

WOC DISTRESS SPIRITUAL

Diagnosa nanda nic noc ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)