Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1. Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2. Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3. Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
Topik
: Gastritis Erosif
Sasaran
: Ny R dan Keluarga
Waktu : Pukul 09:00-09:15 (selama 15 menit)
Hari,Tanggal
: Kamis, 10 Agustus 2017
Tempat
: Ruang Marwa PKU Muhammadiyah Temanggung
Nama
Penyuluh :
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan Ny. R dan keluarga dapat
memahami dan mengerti tentang konsep gastritis erosif.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang
gastritis, keluarga Nn. E diharapkan dapat:
1.
Menjelaskan pengertian gastritis
2.
Menjelaskan penyebab gastritis
3.
Menjelaskan tanda dan gejala gastritis
4.
Menjelaskan cara pencegahan gastritis
5.
Menjelaskan penatalaksanaan gastritis
6.
Menjelaskan jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi
penderita gastritis
C. Materi Penyuluhan
1.
Pengertian penyakit gastritis
2.
Penyebab penyakit gastritis
3.
Tanda dan gejala penyakit gastritis
4.
Cara pencegahan penyakit gastritis
5.
Cara penatalaksanaan penyakit gastritis
6.
Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi penderita
gastritis
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Media Penyuluhan
1. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
No
|
Tahap Pengkajian
|
Waktu
|
Kegiatan Penyuluhan
|
Sasaran
|
1
|
Pembukaan
|
2 Menit
|
1. Membuka acara
dengan mengucapkan salam dan perkenalan
2. Menyampaikan
topik dan tujuan Penyuluhan kepada sasaran
3. Kontrak waktu untuk
kesepakatan penyuluhan dengan sasaran
|
1. Menjawab salam dan mendengarkan perkenalan.
2. Mendengarkan penyampaian topik dan tujuan
3. Menyetujui kesepakatan pelaksanaan Penkes
|
2
|
Kegiatan Inti
|
10 Menit
|
1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan sasaran
2. Memberikan reinforcement positif
3. Menjelaskan pengertian Gastritis
4. Menanyakan sasaran apakah mengerti atau tidak
5. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya
6. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum dipahami
sasaran
7. Menjelaskan penyebab Gastritis
8. Menjelaskan tanda dan gejala Gastritis
9. Menanyakan sasaran apakah mengerti atau tidak
10. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk bertanya
11. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum dipahami sasaran
12. Menjelaskan cara pencegahan Gastritis
13. Menjelaskan cara penatalaksanaan Gastritis
14. Menjelaskan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien
dengan penyakit Gastritis
15. Menanyakan sasaran apakah mengerti atau tidak
16. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal – hal yang
belum dipahami
17. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum dipahami.
|
1. Menjawab pertanyaan dari penyuluh
2. Mendengarkan materi yang disampaikan
3. Menanyakan hal – hal yang belum dipahami.
|
3
|
Evaluasi / Penutup
|
3 Menit
|
1. Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang telah
disampaikan oleh penyuluh
2. Memberikan reinforcement positif
3. Menyimpulkan materi
4. Menutup acara dengan mengucapkan salam
|
1. Menjawab pertanyaan
2. Mendengarkan kesimpulan
3. Menjawab salam
|
H. Evaluasi
1. Ny R memperhatikan dan mendengarkan materi dengan baik
2. Ny R memahami dan mengerti tentang penyakit gastritis
3. Ny R mampu menjawab pertanyaan yang diberikan dengan
benar
LAMPIRAN
GASTRITIS
A. Pengertian Gastritis
Gastritis yang biasanya orang awam mengatakannya maag
adalah peradangan yang terjadi dilambung akibat meningkatnya sekresi asam
lambung mengakibatkan iritasi/perlukaan pada lambung.
Secara alami lambung akan terus memproduksi asam lambung
setiap waktu dalam jumlah yang kecil, setelah 4-6 jam sesudah makan biasanya
kadar glukosa dalam darah telah banyak terserap dan terpakai sehingga tubuh
akan merasakan lapar dan pada saat itu jumlah asam lambung terstimulasi. Bila
seseorang telat makan sampai 2-3 jam, maka asam yang menumpuk dalam lambung
akan semakin banyak dan berlebih. Hal ini dapat menyebabkan luka atau iritasi
pada dinding lambung sehingga timbul rasa perih.
B. Penyebab Gastritis
1.
Stress
2.
Usia
3.
Pola makan yang tidak baik. Misalnya terlambat makan, makan makanan yang
pedas, asam yang dapat merangsang asam lambung contoh cabe, cuka, sambal, ketan
dan lain-lain. Makan terlalu banyak atau cepat, dan makanan yang terinfeksi
oleh bakteri helicobakter phylory.
4.
Merokok
5.
Mengkonsumsi alcohol atau minuman berkafein
6.
Mengkonsumsi obat-obatan dalam dosis yang tinggi. Contohnya aspirin dan antalgin. (aspirin dalam dosis rendah sudah dapat menyebabkan
erosi mukosa lambung)
7.
Keracunan makanan
C. Tanda dan Gejala
1.
Mual dan muntah
2.
Kembung
3.
Nyeri seperti terbakar pada perut bagian atas
4.
Nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar
keringat dingin
5.
Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar
6.
Terkadang disertai sakit kepala
7.
Bila gastritis sudah parah, makan akan terjadi luka pada lambung sehingga
menyebabkan perdarahan. Gejala yang timbul saat lambung sudah terdapat luka
adalah muntah darah atau terdapat darah pada feses.
D. Cara Pencegahan
1. Jaga pola makan secara baik dan
teratur. Hindari menunda waktu makan karena akan mengakibatkan produksi asam
lambung meningkat
2. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi. Hindari
makanan yang merangsang kerja lambung. Contohnya makanan pedas, asam, dan kopi
3. Hindari stress yang berlebihan. Anda dapat mengalihkan
rasa stress dengan berolahraga yang baik bagi tubuh
4. Tidak merokok
5. Tidak mengkonsumsi alcohol
6. Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang
mengiritasi lambung misalnya aspirin
E. Penatalaksanaan
Jika anda mengalami atau mempunyai riwayat gastritis, hal-hal yang dapat
anda lakukan antara lain adalah:
1.
Makan dengan porsi kecil tapi sering. Contoh makanan adalah snack atau
makanan ringan.
2.
Makan teratur dan tepat waktu
3.
Dianjurkan minum air hangat jika terjadi mual dan muntah
4.
Minumlah obat antasida (obat maag) jika gastritis kambuh
5.
Istirahat yang cukup
6.
Kalau merokok, hentikan merokok
7.
Segera periksakan ke dokter jika nyeri tidak kunjung hilang
F. Jenis-jenis makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
Makanan yang dianjurkan:
1.
Sumber hidrat arang atau karbohidrat: bubur, kentang rebus, biscuit dan
tepung-tepungan yang dibuat bubur atau pudding.
2.
Sayur yang tak berserat dan tidak menimbulkan gas: labu kuning, labu siam,
wortel, brokoli
3.
Buah-buahan yang tidak asam dan tidak beralkohol : pisang, pepaya, tomat
Makanan yang tidak dianjurkan:
1.
Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung: nasi keras, ketan,
jagung, ubi talas.
2.
Sumber Protein Hewani: daging yang berlemak,ikan asin, ikan pindang.
3.
Sayuran tertentu (sawi, kol, nangka muda,nanas)
4.
Buah-buahan tertentu (nangka, pisang ambon, durian)
5.
Minuman yang mengandung soda dan alkohol: soft drink, tape, susu, anggur
putih dan kopi.
6.
Makanan yang secara langsung merusak dinding lambung yaitu makanan yang
mengandung cuka dan pedas, merica.
7.
Makanan yang sulit dicerna yang dapat memperlambat pengosongan lambung.
Karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan peregangan di lambung yang
akhirnya dapat meningkatkan asam lambung antara lain makanan berlemak, kue
tart, coklat dan keju.
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes,
Marilyn E. dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta :
Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Smeltzer,
Suzanne C, ,Brenda G. Bare. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner & Sudarth. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
Comments
Post a Comment