Skip to main content

Trustworthiness of Data

  Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1.       Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2.       Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3.       Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.

sap tanda dan bahaya kehamilan

SAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Tempat
:
Ruang Muzdalifah PKU Temanggung
Pokok bahasan
:
Tanda Bahaya Kehamilan
Sub Pokok bahasan
:
Tanda-tanda Bahaya Kehamilan
Tujuan Umum
:
Mahasiswa mampu memahami Tanda Bahaya Kehamilan
Tujuan Khusus
:
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pasien diharapkan mengetahui :
-        Pengertian tanda bahaya kehamilan
-        Faktor risiko tinggi kehamilan
-        Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
-        Sikap yang harus dilakukan oleh ibu/keluarga
-        Cara mencegah atau mengantisipasi
Metode pembeajaran
:
Ceramah, Tanya jawab
Media pembelajaran
:
Flip chart dan leaflet
Materi Pembelajaran 
:
Terlampir



Kegiatan pembelajaran :
Tahapan Kegiatan
Alokasi Waktu
Kegiatan Pentuluhan
Pengajar
Peserta belajar
Kegiatan pendahuluan
15 menit
1.    Mempuka pelajaran dengan salam
1.    Menjawab salam
2.    Melakukan apersepsi tentang tanda bahaya kehamilan
2.    Menanggapi
3.    Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.    Memperhatikan
Kegiatan inti
45menit
1.    Pengertian tanda bahaya kehamilan
2.    Faktor risiko tinggi kehamilan
3.    Tanda-tanda bahaya pada kehamilan
4.    Sikap yang harus dilakukan oleh ibu/keluarga
5.    Cara mencegah atau mengantisipasi
1.    Memperhatikan

2.    Memperhatikan

3.    Memperhatikan

4.    Memperhatikan


5.    Memperhatikan
Kegiatan penutup
30 menit
1.    Memberikan kesempatan kepada peserta belajar untuk bertanya
1.    Menanggapi, menanyakan hal yang belum jelas
2.    Menyimpulkan materi pembelajaran
2.    Memperhatikan
3.    Melakukan evaluasi secara lisan
3.    Menjawab
4.    Menutup pertemuan dengan mengucap salam
4.    Menjawab salam






MATERI PENYULUHAN
TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN
A.      PENGERTIAN
Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan. Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat.

B.       FAKTOR RISIKO TINGGI KEHAMILAN
1.         Ibu dengan tinggi badan kurang dari 140 cm (karena ibu mempunyai panggul sempit, sehingga sulit melahirkan)
2.         Bentuk pinggul ibu yang tidak normal
3.         Badan ibu kurus, lemah, dan pucat jumlah anak lebih dari 4 orang (karena makin banyak anak, rahim ibu makin lemah)
4.         Jarak anak kurang dari 2 tahun (karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan ibu belum pulih kembali dengan baik)
5.         Umur ibu kurang dari 20 tahun (karena rahim dan panggul ibu belum berkembang) dan lebih dari 35 tahun (karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak sebaik umur sebelumnya)
6.         Adanya kesulitan pada kehamilan atau  persalinan yang lalu
7.         Sering terjadi keguguran sebelumnya
8.         Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, dan obat-obatan)

C.       TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
1.         Perdarahan pervaginam
Setiap perdarahan keluar dari lubang vagina pada ibu hamil setelah 28 minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas/nadi kecil, dan tekanan darah menurun.
Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa atau absruptio plasenta.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir.
2.         Demam yang tinggi
Penyakit yang menyebabkan demam (suhu lebih tinggi dari 39,4° Celsius) pada trimester pertama menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya keguguran dan kelainan sistem saraf pada bayi. Demam pada trimester terakhir menyebabkan meningkatnya kemungkinan terjadinya persalinan prematur
3.         Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang istirahat, kecapean, atau menderitan tekanan darah tinggi.  Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen yang mungkin adalah gejala preeklampsi
4.         Penglihatan kabur
Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan.
Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan.
5.         Bengkak di wajah dan jari tangan
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka.
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
6.         Keluar cairan pervaginam
Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kecil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD).
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru. Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan:
a.         Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila terdapat cairan amnion alkalin
b.        Melihat dengan menggunakan mikroskop dengan menempatkan contoh bahan pada suatu kaca objek kemudian dikeringkan di udara dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari ada tidaknya gambaran seperti pakis.
Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
7.         Gerakan janin tidak terasa
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain. Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim  yaitu janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara spontan akian dilakukan induksi persalinan.

8.         Nyeri perut yang hebat
Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan terjadinya solusio placenta
Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau terjadi abrupsio plasenta.
Bahaya Yang Dapat Ditimbulkan Dari Hal-Hal Di Atas
a.         Bayi lahir belum cukup bulan.
b.        Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
c.         Keguguran (abortus).
d.        Persalinan tidak lancar / macet.
e.         Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
f.         Janin mati dalam kandungan.
g.        Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
h.        Keracunan kehamilan/kejang-kejang.

D.      SIKAP YANG HARUS DILAKUKAN OLEH IBU/KELUARGA
1.         Jangan panik
2.         Mencari dan mempersiapkan transportasi
3.         Segera bawa ibu ke tempat bidan, puskesmas, RS, atau pelayanan kesehatan yang lain.

E.       CARA MENCEGAH ATAU MENGANTISIPASI
Kehamilan risiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejalanya ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikinya, dan kenyataannya, banyak dari faktor resiko ini sudah dapat diketahui sejak sebelum konsepsi terjadi. Jadi semakin dini masalah dideteksi, semakin baik untuk memberikan penanganan kesehatan bagi ibu hamil maupun bayi. Juga harus diperhatikan bahwa pada beberapa kehamilan dapat mulai dengan normal, tetapi mendapatkan masalah kemudian.


Sangat penting bagi setiap ibu hamil untuk melakukan:
1.         ANC secara rutin
2.         Mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang seperti : sayuran hijau, lauk, buah, susu hamil / susu kedelai / kacang hijau
3.         Istirahat cukup
4.         Olahraga ringan misalnya: jalan-jalan
5.         Dukungan dari keluarga
6.         Hindari stres dengan tidak berpikir berat
7.         Jangan melakukan pekerjaan yang terlalu bErat atau beresiko dan jangan capek
8.         Bila timbul keluhan yang meresahkan, segera pergi ke tenaga kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan
9.         Bila ditemukan kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
10.     Hindari rokok, alkohol, dll

Anjuran Mencegah Kehamilan Risiko Tinggi
1.         Usia hamil tidak kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2.         Rencanakan jumlah anak 2 orang saja.
3.         Hindari jarak kehamilan terlalu dekat atau terlalu jauh.
4.         Memeriksa kehamilan secara teratur kepada tenaga kesehatan.
5.         Menggunakan alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan.
6.         Melahirkan dengan pertolongan tenaga kesehatan.




DAFTAR PUSTAKA

Prawirohadjo, Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustakasap-tandabahayakehamilan.azam.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

LP NSTEMI

KONSEP DASAR NSTEMI A.       PENGERTIAN NSTEMI adalah  adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Sylvia,2009). Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahui merupakan suatu kesenambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard  berupa peningkatan biomarker jantung (Sudoyo, 2009). Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyeb

WOC DISTRESS SPIRITUAL

Diagnosa nanda nic noc ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan (00099)