Skip to main content

Trustworthiness of Data

  Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1.       Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2.       Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3.       Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.

SAP Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan           : Penyakit Hipertensi
Sub pokok bahasan     : Pengertian, penyebab, tanda gejala, dan pencegahan hipertensi
Sasaran                        : Keluarga Ny. S
Hari/Tanggal               : Senin, 02 Oktober 2017
Waktu                         : 16.45 WIB
Tempat                        : Rumah Ny. S
Penyuluh                     :

A.      Tujuan
  1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah dilakukan penyuluhan Keluarga Ny. S dapat memahami tentang hipertensi dan dapat meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

2.      Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga Ny. S dapat :
a.       Menjelaskan tentang pengertian hipertensi.
b.      Menjelaskan tentang penyebab hipertensi.
c.       Menjelaskan tentang tanda gejala hipertensi.
d.      Menjelaskan tentang pencegahan hipertensi.
e.       Dan menjelaskan penatalaksanaan hipertensi.

B.       Pokok- Pokok Bahasan
  1. Pengertian hipertensi.
  2. Penyebab hipertensi.
  3. Tanda gejala hipertensi.
4.      Pencegahan hipertensi.
5.      Penatalaksanaan hipertensi



C.      Kegiatan Penyuluhan
Tahap/
Waktu
Kegiatan
Media
Metode
Penyuluhan
Sasaran
Pembukaan
5 menit
1.  Salam pembuka
2.  Memperkenalkan diri
3.  Menyebutkan tujuan
4.  Menyampaikan gambaran materi
Membalas
-
Tanya jawab
Penyajian
15 menit
Menjelaskan tentang :
1.      Pengertian hipertensi.
2.      Penyebab hipertensi.
3.      Tanda gejala hipertensi.
4.      Pencegahan hipertensi.
5.      Penatalaksanaan hipertensi
Mendengarkan dan memahami penjelasan
Leaflet
Ceramah
Penutup
10 menit
1.  Menyimpulkan
2.  Mengadakan evaluasi
3.  Meluruskan masalah
Mendengarkan
Bertanya
-
Tanya jawab

D.      Media     
Leaflet
E.       Referensi
Terlampir
1.      Lampiran Materi
Penyakit hipertensi
KONSEP DASAR HIPERTENSI
A.      Definisi Hipertensi
Menurut WHO, penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 95 mmHg (Kodim Nasrin, 2003).
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi atau istilah kedokteran menjelaskan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah (Mansjoer,2000).
Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau tekanan diastolic lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostic ini dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001)

B.       Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2 golongan besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
a.         Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya,
b.         Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit lain.
Hipertensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan tekanan perifer.
Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi:
1)      Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atautransport Na.
2)      Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkantekanan darah meningkat.
c.         Stress Lingkungan.
d.        Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua sertapelabaran pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya perubahan – perubahan pada :
1)       Elastisitas dinding aorta menurun
2)       Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3)       Kemampuan jantung memompa darah menurun. 1% setiap tahun sesudah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4)       Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5)       Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi.
Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1)        Faktor keturunan. Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Ciri perseorangan. Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah: Umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ), Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih )
2)        Kebiasaan hidup. Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah : Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), Kegemukan atau makan berlebihan, Stress, Merokok, Minum alkohol, Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
1)        Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut, Tumor
2)        Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma, Emboli kolestrol, Vaskulitis
3)        Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme
4)        Saraf : Stroke, Ensepalitis, SGB
5)        Obat – obatan : Kontrasepsi oral, Kortikosteroid

C.       Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi : (Menurut : Edward K Chung, 1995 )
a.         Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b.         Gejala yang lazim Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Menurut Rokhaeni ( 2001 ), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a.         Mengeluh sakit kepala, pusing
b.         Lemas, kelelahan
c.         Sesak nafas
d.        Gelisah
e.         Mual muntah
f.          Epistaksis
g.         Kesadaran menurun

D.      Penceghan
Usaha pencegahan juga bermanfaat bagi penderita  hipertensi  agar penyakitnya tidak menjadi lebih parah , tentunya harus disertai pemakaian obat-obatan yang harus ditentukan oleh dokter. Agar terhindar dari komplikasi fatal  hipertensi, harus diambil  tindakan pencegahan yang baik (Stop high blood pressure),  antara lain  dengan cara sebagai berikut  :
1.       Mengurangi konsumsi garam
2.       Menghindari kegemukan
3.       Membatasi konsumsi lemak
4.       Olahraga teratur
5.       Makan banyak sayur segar
6.       Tidak merokok  dan tidak minum alkohol
7.        Latihan relaksasi atau meditasi
8.       Berusaha membina hidup yang positif.

E.       Penatalaksanaan
Pengelolaan hipertensi bertujuan untuk mencegah morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi kardiovaskuler yang berhubungan dengan pencapaian dan pemeliharaan tekanan darah dibawah 140/90 mmHg. Prinsip pengelolaan penyakit hipertensi meliputi :
Penanggulangan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis penatalaksanaan:
a.         Penatalaksanaan Non Farmakologis.
1)        Diet
Pembatasan atau pengurangan konsumsi garam. Penurunan BB dapat menurunkan tekanan darah dibarengi dengan penurunan aktivitas rennin dalam plasma dan kadar adosteron dalam plasma.
2)        Aktivitas.
Klien disarankan untuk berpartisipasi pada kegiatan dan disesuaikan dengan batasan medis dan sesuai dengan kemampuan seperti berjalan, jogging, bersepeda atau berenang.
b.         Penatalaksanaan Farmakologis.
Secara garis besar terdapat bebrapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian atau pemilihan obat anti hipertensi yaitu:
1)        Mempunyai efektivitas yang tinggi.
2)        Mempunyai toksitas dan efek samping yang ringan atau minimal.
3)        Memungkinkan penggunaan obat secara oral.
4)        Tidak menimbulakn intoleransi.
5)        Harga obat relative murah sehingga terjangkau oleh klien.
6)        Memungkinkan penggunaan jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Kumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7. Jakarta : EGC.
Evelyn C.pearce. 1999. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia.
Gallo, J.J. 1998. Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman. Jakarta : EGC.
Decker DL. (1990). Social Gerontology an Introduction to Dinamyc of Aging. Little Brown and
   Company. Boston
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-prosesPenyakit. Jakarta : EGC.
N. Richard. Mitchell. Et.al. 2008. Buku Saku Dasar Patologis Penyakit Robbins dan Coutran.
  Jakarta : EGC.
Nugroho, Wahyud.2008. keperawatan Geronik. Jakarta : EGC.
Potter and Pery. 2005. Foundamental Keperwatan. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Zul Dahlan. 2000. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II, Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

sap-hiperteni.blogspot.co.id
Reevers, Charlene J, et all. 2000. Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta : Salemba Medica.

Comments

Popular posts from this blog

LP NSTEMI

KONSEP DASAR NSTEMI A.       PENGERTIAN NSTEMI adalah  adanya ketidakseimbangan antara pemintaan dan suplai oksigen ke miokardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia miokardium lokal. Iskemia yang bersifat sementara akan menyebabkan perubahan reversibel pada tingkat sel dan jaringan (Sylvia,2009). Unstable Angina (UA) dan Non ST Elevasi Infark Miokard diketahui merupakan suatu kesenambungan dengan kemiripan patofisiologis dan gambaran klinis sehingga pada prinsipnya penatalaksanaan keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan manifestasi klinis UA menunjukkan bukti adanya nekrosis miokard  berupa peningkatan biomarker jantung (Sudoyo, 2009). Non STEMI merupakan tipe infark miokard tanpa elevasi segmen ST yang disebabkan oleh obstruksi koroner akibat erosi dan ruptur plak. Erosi dan ruptur plak ateroma menimbulkan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. Pada Non STEMI, trombus yang terbentuk biasanya tidak menyeb

WOC DISTRESS SPIRITUAL

LP resiko bunuh diri

LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO BUNUH DIRI A.       Pengertian Bunuh diri adalah suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan, individu secara sadar berhasrat dan berupaya untuk mewujudkan hasratnya untuk mati. Perilaku bbunuh diri ini meliputi isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan mengakibatkan kematian, luka, atau menyakiti diri sendiri (Clinton, 1995 dalam Yosep, 2010). Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Gail w. Stuart, 2007. Dikutip Dez, Delicious, 2009.) Bunuh diri adalah suatu tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan. Bunuh diri merupakan koping terakhir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi . ( Jenny., dkk. (2010).   Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Masalah Psikososial dan Gangguan Jiwa   ) . B.        Penyebab 1.          Faktor predisposisi Lima factor predisposisi yang penunjang pemahaman perilaku destrukti