Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1. Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2. Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3. Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.
LAPORAN PENDAHULUAN HARGA DIRI RENDAH
A.
Pengertian
Harga diri adalah penilaian individu tentang nilai
personal yang diperoleh dengan menganalisis seberapa sesuai perilaku dengan
ideal diri (Stuart, 2009).
Harga diri rendah adalah cenderung untuk memilih
dirinya negative dan merasa lebih rendah dari orang lain (Hamid Achir Yani,
2005).
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai
sesuatu yang berharga dan tidak dapat bertanggung jawab pada kehidupannya
sendiri (Yoeddhas, 2010).
B.
Penyebab
1.
Faktor Predisposisi
a.
Faktor yang memiliki harga diri meliputi pendataan orang lain, harapan
orang tua yang tidak realistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggung jawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang
tidak realistis.
b.
Faktor yang mempengaruhi penampilan peran adalah peran seks, tuntutan peran
kerja, harapan peran kultural.
c.
Faktor yang mempengaruhi identitas personal, meliputi ketidak percayaan
orang tua tekanan dari kelompok sebaya, perubahan dalam stuktural sosial.
2.
Faktor Presipitasi
a.
Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang mengancam kehidupannya.
b.
Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalaminya sebagai frustasi
c.
Transisi Peran situasi adalah terjadi dengan bertambah atau berkurangnya
anggota keluarga melalui kelahiran dan kematian
d.
Transisi peran sehat sakit akibat pergeseran dari keadaan sehat ke sakit
dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh, perubahan ukuran bentuk, penampilan,
fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan dengan tumbang normal moral dan
prosedur medis keperawatan.
C.
Manifestasi Klinis
Menurut Suliswati, 2005 tanda dan gejala harga diri rendah yaitu :
1.
Merasa dirinya lebih rendah dari orang lain
2.
Mengkritik diri sendiri dan orang lain
3.
Gangguan dalam berhubungan
4.
Rasa diri penting yang berlebihan
5.
Perasaan tidak mampu
6.
Rasa bersalah
7.
Pandangan hidup yang pesimis
8.
Penolakan terhadap kemampuan personal
9.
Menarik diri secara social
10.
Khawatir dan menarik diri dari realitas
D.
Akibat
Harga diri rendah dapat membuat klien menjdai tidak
mau maupun tidak mampu bergaul dengan orang lain dan terjadinya isolasi sosial
: menarik diri. Isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang
tidak fleksibel pada tingkah laku yang maladaptive, mengganggu fungsi seseorang
dalam hubungan sosial (DEPKES RI, 1998 : 336).
E.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan klien dengan harga diri rendah meliputi:
a.
Farmakologi.
b.
Terapi lain seperti terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi tingkah
laku, terapi keluarga, terapi spiritual, terapi lingkungan, terapi aktivitas
kelompok yang tujuannya adalah memperbaiki perilaku klien dengan harga diri
rendah.
c.
Rehabilitasi sebagai suatu refungsionalisasi (kembali memfungsikan) dan
perkembangan klien supaya dapat melaksanakan sosialisasi secara wajar dalam
kehidupan bermasyarakat.
Menurut Stuart
dan Sundeen (1998) penatalaksanaan pada klien dengan gangguan konsep diri
berfokus pada tingkat penilaian kognitif terhadap kehidupan yang terdiri dari:
a.
Persepsi
b.
Kesadaran klien akan emosi dan perasaan
c.
Menyadari masalah dan perubahan sikap
Prinsip asuhan
keperawatan yang diberikan terlihat dari kemajuan klien meningkatkan dari satu
tingkat ke tingkat berikutnya yaitu :
a.
Meluaskan kesadaran diri yaitu dengan meningkatkan hubungan keterbukaan dan
saling percaya.
b.
Menyelidiki dan mengeksplorasi diri (self exploration) yaitu membantu klien
untuk menerima perasaan dan pikirannya.
c.
Perencanaan realita (realita planing) membantu klien bahwa hanya saja
di yang dapat merubah bukan rang lain.
d.
Tanggung jawab bertindak (comitment to action) membantu klien melakukan
tindakan yang perlu untuk merubah respon maladaptif dan mempertahankan respon
adaptif.
F.
Asuhan Keperawatan
1.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
2.
Rencana Keperawatan
a.
Tujuan umum: sesuai
masalah (problem)
b.
Tujuan khusus:
1)
Klien dapat membina
hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan:
1)
Bina hubungan saling
percaya
a)
Salam terapeutik
b)
Perkenalan diri
c)
Jelaskan tujuan
inteniksi
d)
Ciptakan lingkungan
yang tenang
e)
Buat kontrak yang jelas
(waktu, tempat dan topik pembicaraan).
f)
Beri kesempatan pada
klien mengungkapkan perasaannya.
g)
Sediakan waktu untuk
mendengarkan klien.
h)
Katakan kepada klien
bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu
menolong dirinya sendiri.
2)
Klien dapat
mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
Tindakan:
a)
Diskusikan kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki klien.
b)
Hindarkan memberi
penilaian negatif setiap bertemu klien, utamakan memberi pujian yang realistis.
c)
Klien dapat menilai
kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.
3)
Klien dapat menilai
kemampuan yang dapat digunakan.
Tindakan:
a)
Diskusikan bersama
klien kemampuan yang masih dapat digunakan.
b)
Diskusikan pula
kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke rumah.
4)
Klien dapat menetapkan
/ merencanakan kegiatan sesuai kemampuan yang dimiliki.
Tindakan :
a)
Rencanakan bersama
klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan.
b)
Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan toleransi kondisi klien.
c)
Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.
5)
Klien dapat melakukan
kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan
Tindakan :
a)
Beri kesempatan mencoba
kegiatan yang telah direncanakan.
b)
Beri pujian atas
keberhasilan
c)
Diskusikan kemungkinan
pelaksanaan di rumah.
6)
Klien dapat
memanfaatkan sistem pendukung yang ada.
Tindakan:
a)
Beri pendidikan
kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien.
b)
Bantu keluarga memberi
dukungan selama klien dirawat.
c)
Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan di rumah.
d)
Beri reinforcement
positif atas keterlibatan keluarga.
Daftar Pustaka
Keliat,Budi A. 2005. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Purwaningsih, Wahyu. Karlina, Ina. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa.
Jogjakarta: Nuha Medika Press.
Fitria, N.
2009. Prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi
Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) untuk 7 Diagnosa. Jakarta :
Salemba Medika
lp-hdr.azam.bloggespot.com
Stuart,
Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC
Comments
Post a Comment