Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1. Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2. Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3. Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.
KONSEP TEORI INTRANATAL CARE
A. PENGERTIAN
Intranatal care adalah serangkaian kejadian yang berakhir
dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu ( Nugroho, 2011).
lp-maternitas-intranatal.azam.bloggespot.com
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin
dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan
lahir, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Rukiyah, dkk
(2012).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin. Nurhati (2009).
Jadi persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis
yang normal proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus
ibu.
B. FISIOLOGI/PATOFISILOGI
Sebab-sebab terjadinya persalinan masih merupakan teori yang
komplek. Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan
mulai dari berlangsungnya partus antara lain penurunan kadar hormon
progesterone dan estrogen. Progesteron merupakan penenang bagi otot – otot
uterus. Menurunnya kadar hormon ini terjadi 1-2 minggu sebelum persalinan.
Kadar prostaglandin meningkat menimbulkan kontraksi myometrium. Keadaan uterus
yang membesar menjadi tegang mengakibatkan iskemi otot–otot uterus yang
mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta berdegenerasi.
Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus frankenhauser di belakang servik
menyebabbkan uterus berkontraksi. Wiknjosostro (2007).
Tanda–tanda
permulaan persalinan Menurut
Rukiyah, dkk (2012), tanda–tanda permulaan peralinan :
1.
Lightening
atau settling atau dropping Yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama
pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
2.
Perut
kelihatan lebih melebar, fundus uterus turun.
3.
Perasaan
sering–sering atau susah kencing (polakisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin.
4.
Perasaan
sakit di perut dan di pegang oleh adanya kontraksi. Kontraksi lemah di uterus,
kadang–kadag di sebut “ traise labor pains”.
5.
Serviks
menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah juga bercampur darah
(bloody show)
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda – tanda inpartus Menurut (Nugroho, 2011) tanda–tanda inpartus :
1.
Rasa
sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2.
Keluar
lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil
pada serviks’
3.
Kadang-kadang
ketuban pecah dengan sendirinya.
4.
Pada
pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut
Wiknjosostro (2007) komplikasi adalah sebagai berikut :
1.
Pemeriksaan
laboratorium rutin (Hb dan urinalisis serta protein urine).
2.
Pemeriksaan
ultrasonografi.
3.
Pemantauan
janin dengan kardiotokografi.
4.
Amniosentesis
dan kariotiping.
E. KOMPLIKASI
Menurut
Wiknjosostro (2007) komplikasi adalah sebagai berikut :
1.
Perdarahan
masa nifas
Perdarahan
postpartum atau pendarahan pasca persalinan adalah perdarahan dengan jumlah
lebih dari 500 ml setelah bayi lahir. Ada dua jenis menurut waktunya, yaitu
perdarahan dalam 24 jam pertama setelah melahirkan dan perdarahan nifas.
Perdarahan post partum dalam 24 jam pertama biasanya masih berada dalam
pengawasan ketat dokter. Dalam dua jam pertama, kondisi terus dipantau, salah
satunya untuk mengetahui apakah terdapat perdarahan post partum. Sementara itu,
perdarahan masa nifas dapat terjadi ketika sudah tidak berada di rumah sakit
lagi. Oleh karena itu harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan
post partum.
2.
Infeksi
paska persalinan (post partum)
Infeksi
post partum adalah infeksi yang terjadi setelah ibu melahirkan. Keadaan ini
ditandai oleh peningkatan suhu tubuh, yang dilakukan pada dua kali pemeriksaan,
selang waktu enam jam dalam 24 jam pertama setelah persalinan. Jika suhu tubuh
mencapai 38 derajat celcius dan tidak ditemukan penyebab lainnya (misalnya
bronhitis), maka dikatakan bahwa telah terjadi infeksi post partum. Infeksi
yang secara langsung berhubungan dengan proses persalinan adalah infeksi pada
rahim, daerah sekitar rahim, atau vagina. Infeksi ginjal juga terjadi segera
setelah persalinan.
3.
Ruptur
uteri
Secara
sederhana ruptur uteri adalah robekan pada rahim atau rahim tidak utuh.
Terdapat keadaan yang meningkatkan kejadian ruptur uteri, misalnya ibu yang
mengalami operasi caesar pada kehamilan sebelumnya. Selain itu, kehamilan
dengan janin yang terlalu besar, kehamilan dengan peregangan rahim yang
berlebihan, seperti pada kehamilan kembar, dapat pula menyebabkan rahim sangat
teregang dan menipis sehingga robek
4.
Trauma
perinium
Parineum
adalah otot, kulit, dan jaringan yang ada diantara kelamin dan anus. Trauma
perineum adalah luka pada perineum sering terjadi saat proses persalinan. Hal
ini karena desakan kepala atau bagian tubuh janin secara tiba-tiba, sehingga
kulit dan jaringan perineum robek.
F.
PENATALAKSANAAN
MEDIS DAN KEPERAWATAN
1.
Ibu:
a.
8
Ampul Oksitosin 1 ml 10 U (atau 4 oksitosin 2ml U/ml)
b.
20 ml
Lidokain 1% tanpa Epinefrin atau 10ml Lidokain 2% tanpa Epinefrin
c.
3
botol RL
d.
2
Ampul metal ergometrin maleat ( disimpan dalam suhu 2-80C
2.
Bayi
a. Salep mata tetrasiklin
b. Vit K 1 mg
G. PENGKAJIAN
Menurut
Doengoes (2007), yaitu :
1.
Aktivitas
dan Latihan
a.
Tekanan
darah lebih dari normal pada 0-12 minggu
b.
Denyut
nadi meningkat 10-15x/menit
c.
Murmur
sistolik dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume darah
2.
Integritas
a.
Memajukan
persepsi diri
b.
Boby
image rendah
3.
Eliminasi
a.
Perubahan
pada konsistensi dan frekuensi defikasi
b.
Peningkatan
frekuensi berkemih
c.
Peningkatan
berat jenis urine
d.
Timbulnya
hemoroid
4.
Keluhan
Utama
a.
Kaji
adanya menstruasi tidak lancar dan adanya pendarahan pada vagina berulang-ulang
5.
Riwayat
Kesehatan
a.
Riwayat
kesehatan sekarang
b.
Riwayat
kesehatan masa lalu
c.
Riwayat
pembedahan
d.
Riwayat
kesehatan keluarga
H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri akut (00132)
2.
Ansietas (00126)
3.
Resiko
Kekurangan volume cairan (00028)
4.
Resiko
infeksi (00004)
I.
INTERVENSI
KEPERAWATAN
Menurut
Nurarif (2013) intervensi keperawatan adalah sebagai berikut :
1.
Kerusakan integritas
kulit (00046)
NOC : Integritas
Jaringan : Kulit dan Membran Mukosa (1101)
NIC
: Perawat Luka (3660)
a.
Monitor karakteristik
luka termasuk warna dan ukuran
b.
Bersihkan dengan normal
saline
c.
Anjurkan pasien dan
keluarga untuk mengenal tanda dan gejala infeksi
d.
Oleskan salep yang sesuai
dengan kulit atau lesi
2.
Nyeri
akut (00132)
NOC : Kontrol Nyeri
(1605)
NIC
: Manajemen Nyeri (1400)
a.
Lakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas intensitas/beratnya nyeri, dan faktor pencetus
b.
Ajarkan penggunaan
tekik non farmakologi
c.
Berikan informasi
mengenai nyeri
d.
Pastikan perawatan
analgetik bagi pasien
3.
Ansietas
(00146)
NOC : Tingkat Kecemasan
(1211)
NIC
: Pengurangan Kecemasan (5820)
a.
Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
b.
Jelaskan semua prosedur
termasuk sensasi yang akan dirasakan yang mungkin akan dialami pasien selama
prosedur
c.
Berikan informasi
faktual mengenai diagnosis, perawatan, dan prognosis
d.
Dorong keluarga untuk
mendampingi klien dengan cara yang tepat
4.
Resiko
kekurangan volume cairan (00028)
NOC : Keseimbangan cairan Cairan (0601)
NIC : Manajemen cairan (4120)
a.
Monitor status hidrasi
b.
Jaga intake dan catat
output
c.
Arahkan pasien mengenai
status NPO
d.
Berikan terapi IV
5.
Resiko Infeksi (00004)
NOC : Keparahan Infeksi (0703)
NIC : Perlindungan infeksi (6550)
a.
Monitor adanya tanda
dan gejala infeksi
b.
Dapatkan kultur yang
diperlukan
c.
Ajarkan pasien dan
keluarga cara menghindari infeksi
d.
Jaga penggunaan
antibiotik
DAFTAR PUSTAKA
Bulechek, Gloria M., dkk. 2013. NOC Edisi Ke-6. Indonesia :
Mocomedia
Doengoes, Marlyn E. 2007. Rencana asuhan keperawatan. Jakarta
: EGC.
Heardman, T. Heather. 2015. NANDA International 2015-2017.
Jakarta : EGC.
Moorhead, Sue. 2013., dkk. NIC Edisi Ke-5. Indonesia :
Mocomedia
Nurhati, Ummi. 2009. Buku Pintar Kehamilan Lengkap 9 Bulan
Yang Menakjubkan. Jakarta:
Garamond
Nugroho, Taufan. 2011. Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa
Kebidanan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2012. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi. Jakarta : Buku
Rukiyah, Ai Yeyeh dkk. 2012. Asuhan Kebidanan II Persalinan Edisi Revisi. Jakarta : Buku
Kesehatan
Wiknjosostro. 2007. Ilmu Kebidanan
Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka Sarwana Prawirohardjo.
Comments
Post a Comment