Menurut Guba dan Lincoln kriteria penelitian dapat dipercaya dalam menampilkan fenomena yang mendukung keakuratan penelitian, meliputi: 1. Credibility merupakan penelitian dipercaya ketika partisipan mengakui temuan penelitian sebagai pengalamannya. 2. Dependability merupakan data yang didapatkan stabil pada setiap waktu dan kondisi. Proses penelitian logis, dapat dilacak, dan pendokumentasian jelas. 3. Conformability merupakan objektivitas data atau kenetralan data yang menunjukkan bahwa intepretasi dan temuan penelitian jelas berasal dari data serta sebagai petunjuk sebuah kesimpulan dan intepretasi telah di capai. Transferability merupakan generalisasi penerapan hasil penelitian untuk diterapkan pada tempat atau kondisi yang setara.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada
berbagai tatanan pelayanan kesehatan , dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar
manusia, dengan menggunakan metodelogi proses keperawatan, berpedomen pada
standar praktik keperawatan, dilandasi etik dan etika keperawatan, dalam
lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian
kegiatan yang diberikan melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga.
Asuhan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami
keluarga dengan menggunakan pendidikan proses keperawatan. Secara umum, tujuan
keperawatan keluarga adalah ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengantasi
masalah kesehatan keluarga secara mandiri.
Asuhan keperawatan keluarga pada anak prasekolah
adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan kepada keluarga dengan anak usia
prasekolah. Dimana, pada anak usia inilah yang rentan dan memiliki masalah
tertentu dalam menghadapi proses tumbuh kembangnya. Peran keluarga sangat dibutuhkan
sehingga proses tumbuh dan kembang anak dapat mencapai hasil yang sesuai dengan
yang diharapkan, terutama dalam pola hidup sehat.
Anak merupakan individu yang yang berada dalan satu
rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak
– anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dar bayi ( 0-1
tahun ), usia bermain/ toddler ( 1-2, 5 tahun ), prasekolah ( 2,5 – 5 tahun )
usia sekolah ( 5-11 tahun), hingga remaja (11- 18 tahun ).
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering
dikatakan sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat masih kecil. Namun
tidaklah demikian, karena anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan
berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Keluarga dengan tahap anak prasekolah atau TK
memerlukan perhatian yang khusus terhadap perkembangan fisik, social ,
emosional dan kognitif anak. disamping itu keluarga mempunyai tugas yaitu
memenuhi kebutuhan anak rumah rasa aman, membantu unutk bersosialisasi
mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan luar, pembagian tanggung
jawab, dan kegiatan untuk menstimulasi perkembangan anak.
B.
TUJUAN
Untuk mengetahui Asuhan keperawatan pada keluarga
dengan tahapan perkembangan anak usia pra sekolah.
.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN
1.
Keluarga
Menurut
Departemen Kesehatan RI (1988) dalam Efendi & Makhfudli (2009) keluarga
adalah unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri atas dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
2.
Tugas keluarga dibidang kesehatan. Menurut Bailon dan
Maglaya (1998) dalam Efendi & Makhfudli (2009):
a.
mengenal masalah kesehatan keluarga
b.
memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga.
c.
Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
lp-intervensikrisis-prasekolah.azam.bloggespot.com
d.
Memodifikasi lingkngan keluarga untuk menjamin
kesehatan keluarga.
e.
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya
bagi keluarga.
3.
Anak prasekolah
Adalah anak dengan usia 3 – 5 tahun
4.
Ciri fisik anak pra sekolah
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang
berada dalam tahapan sebelumya :
a.
Anak prasekolah umumnya aktif
b.
Mereka telah memiliki penguasaan dan control terhadap
tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
c.
Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak
membutuhkan istirahat yang cukup, sering kali anak tidak menyadari bahwa mereka
harus beristirahat cukup.
d.
Otot – otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang
dari control terhadap jari dan tangan. Olehy karma itu biasanya anak belum
terampil, belum biasa melakukan kegiatan yang rumit misalnya mengikat tali
sepatu.
e.
Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus
memfokuskan pandangannya pada objek – objek yang kecil ukurannya, itulah
sebabnya koordinasi tangan masih belum sempurna.
f.
Walaupun tubuh anak lentur tapi tengkorak kepala yang
melindungi otak masih lunak.
g.
Walaupun anak laki – laki lebih besar, anak perempuan
lebih terampil dalam tugas yabg bersifat praktis, khusubya dalam tugas motorik
halus.
5.
Ciri sosial anak prasekolah
a.
Umumnya anak oada tahap ini memiliki sati atau dua
sahabat, sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi
kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b.
Kelompok bermain cenderung kecil dan tida terorganisasi
dengan baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti – ganti.
c.
Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan
anak yang lebih besar.
6.
Ciri emosional pada anak prasekolah
a.
Anak prasekolah cenderung mengekpresikan emosinya
dengan bebas dan terbuka., sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia
tersebut.
b.
Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka
seringkali memperebutkan perhatian guru.
7.
Ciri kognitif anak prasekolah
a.
Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa.
Sebagian dari merekla senang berbicara khususnya dalam klelompoknya.
b.
Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi
minat, kesempatan, interaksi, mengagumi dan kasih sayang.
8.
Cara yang dilakukan agar anak berkembang menjadi
kompeten dengan cara
sebagai berikut :
a.
Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi
dengan anak.
b.
Tunjukan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan
anak
c.
Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan
mendapatkan kesempatan dalam banyak hal.
d.
Berikan kesempatan dan dorongan untuk melakukan
kegiatan secara mandiri.
e.
Tentukan batas – batas tingkah laku yang diperoleh oleh
lingkungannya.
f.
Kagumilah apa yang dilakukan anak.
Yohanes dan Yasinta, 2013.
Daftar Pustaka
Effendi, Ferry & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas : Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta
: Salemba Medika.
Yohanes, Dion & Yasinta Betan. 2013. Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Praktik. Yogyakarta : Nuha
Medika.
Comments
Post a Comment